Relawan dari lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyampaikan bahwa pada Senin, Israel masih terus melancarkan serangan ke area di dekat Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza.

"Kami sudah beberapa kali mendengar serangan-serangan tersebut," kata Fikri, salah satu relawan MER-C yang menyampaikan laporan dari Jalur Gaza, Senin, yang diterima di Jakarta pada Selasa.

Fikri menyampaikan, bahwa dirinya mendapat informasi bahwa Israel melancarkan serangan ke kamp pengungsian Tel al-Zaatar yang disebutkan berada dekat dengan RS Indonesia.

"Lokasi ini paling dekat dengan RS Indonesia, hanya berseberangan saja dengan jalan raya," katanya.

Fikri menyebutkan, bahwa serangan tersebut telah terjadi sejak Sabtu lalu, dan menimbulkan banyak korban luka yang dilarikan ke RS Indonesia.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina, kata Fikri, mencatat bahwa serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 10 ribu korban tewas, dengan 3.900 di antaranya adalah anak-anak, 2.300 korban perempuan. Sementara, jumlah korban luka-luka tercatat mencapai 25 ribu.

Adapun RS Indonesia juga mencatat lebih dari 1.500 orang meninggal yang dilarikan ke rumah sakit tersebut, dengan 60 sampai 80 persen di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Untuk korban luka-luka yang dilarikan ke RS Indonesia jumlahnya mencapai lebih dari 4.500 orang.

"Ini terjadi karena setiap hari korban jiwa masuk ke RS Indonesia sehingga terjadi penumpukan di rumah sakit," demikian kata relawan MER-C tersebut.


Baca juga: China tidak menyerah cari dukungan DK PBB untuk gencatan senjata di Gaza
 

Otoritas di Gaza pada Selasa mengatakan 70 persen warga Gaza "tergusur secara paksa" dari tempat tinggal mereka akibat serangan gencar Israel yang masih terus berlangsung.

Menurut angka terbaru, penduduk Gaza diperkirakan sebanyak 2,3 juta jiwa.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Media Pemerintahan yang berbasis di Gaza mengatakan: "50 persen unit rumah di seluruh Gaza telah rusak akibat serangan (Israel), dan 10 persen unit rumah hancur total atau tidak dapat dihuni."

Mereka juga mengatakan separuh rumah sakit dan 62 persen pusat layanan kesehatan di Gaza tidak dapat beroperasi.

Pernyataan itu mencatat bahwa tentara Israel telah menjatuhkan sekitar 30 ribu ton bahan peledak di Gaza sejak 7 Oktober.

Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober.


Sedikitnya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 perempuan, telah tewas dalam serangan bom Israel di Jalur Gaza.

Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir 1.600 orang, menurut angka resmi.Baca juga: Serangan Israel paksa 70 persen penduduk Gaza mengungsi



 

Pewarta: Katriana

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023