Sekitar 4.600 ibu hamil dan 380 bayi baru lahir yang mengungsi di Jalur Gaza membutuhkan perhatian medis, ungkap Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA) pada Kamis (9/11) malam.

“Bagi bayi yang baru lahir, tempat pengungsian UNRWA di Gaza adalah rumah pertama mereka,” tulis badan PBB dalam X.

UNRWA mengaku telah berusaha memberikan perawatan pasca kelahiran, tapi kondisi di pengungsian tidak layak untuk bayi baru lahir.

Baca juga: Tank Israel Tembak 5 Orang Termasuk Bayi di Gaza

Berdasarkan Dana Penduduk PBB (UNFPA), 50.000 ibu hamil di Jalur Gaza dan lebih dari 180 di antaranya melahirkan setiap hari, kata UNRWA.

Sedikitnya 10.812 warga Palestina, termasuk 4.412 anak dan 2.918 perempuan, tewas akibat serangan udara dan darat yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober.

Sementara itu, hampir 1.600 orang Israel tewas dalam konflik tersebut.

Baca juga: Bayi Indonesia - Palestina Pertama Lahir di Gaza

Sumber: Anadolu
 
Rasa terkejut dan kesedihan menyelimuti pemakaman bayi lelaki, yang terbakar hingga tewas pada Senin malam dalam kebakaran yang melahap satu ruang kelas di gedung sekolah yang menampung ratusan pengungsi Palestina di Jalur Gaza.
 
Mayat bayi yang terbakar dan berusia sembilan bulan, Izedin Al-Kafarana, dimakamkan di pemakaman di Kota Beit Hanoun di bagian utara Jalur Gaza, di tengah kemarahan luas di kalangan orang yang berduka. Mereka meneriakkan kata-kata yang menentang penundaan proses pembangunan kembali di Jalur Gaza.
 
Pada 8 Juli, Israel melancarkan agresi darat dan udara berskala besar terhadap Jalur Gaza selama 50 hari. Agresi tersebut, yang menewaskan 2.200 orang Palestina, juga mengkehancurkan banyak rumah, prasarana, industri dan pertanian. Baca juga: Pemakaman Bayi Yang Tewas Terbakar di Jalur Gaza



 

Pewarta: Asri Mayang Sari

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023