Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Amerika Serikat (AS), Minggu, setelah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi.
Sekretariat Presiden dalam keterangan tertulis di Jakarta melaporkan Presiden dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional King Khalid sekitar pukul 09.40 waktu setempat.
Keberangkatan Presiden Jokowi dilepas Wakil Gubernur Riyadh Amir Mohammad bin Abdurrahman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi, dan Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigjen TNI Putut Witjaksono.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam keterangan persnya di Riyadh pada Sabtu (11/11) mengatakan bahwa KTT Luar Biasa OKI sangat penting untuk menunjukkan soliditas negara-negara OKI dan untuk menemukan upaya tambahan agar kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina dapat segera dihentikan.
"Dalam pernyataan nasionalnya, Bapak Presiden antara lain menyampaikan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian situasi di Gaza," ujarnya.
Menurut Retno, KTT telah menghasilkan resolusi yang berisi 31 keputusan dengan pesan-pesan yang sangat kuat dan sangat keras atas situasi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Resolusi tersebut juga menunjukkan kesatuan posisi OKI terhadap situasi Gaza yang sangat memprihatinkan, kata Retno menambahkan.
Beberapa isi keputusan antara lain mengecam agresi Israel di Gaza, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak menghasilkan resolusi sehingga kekejaman dapat segera diakhiri, bantuan dapat masuk, dan pentingnya mematuhi hukum internasional.
Khusus untuk paragraf 11 di dalam resolusi, kata Retno, para pemimpin memberikan mandat kepada Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, Indonesia, dan Nigeria untuk memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab untuk menghentikan perang di Gaza dan memulai proses politik untuk mencapai perdamaian.
"Paragraf 11 ini merupakan pengakuan dari OKI terhadap keaktifan atau kontribusi aktif Indonesia dalam terus mencoba menyelesaikan masalah Palestina, terutama terakhir-terakhir ini adalah situasi di Gaza," ujarnya.
Selain menghadiri KTT Luar Biasa OKI, Presiden Jokowi juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Riyadh.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju AS yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay, dan Plh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana.
Baca juga: Indonesia dan Yordania berpandangan sama wujudkan Palestina merdeka
Baca juga: Presiden China-AS akan bertemu di tengah konflik Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Sekretariat Presiden dalam keterangan tertulis di Jakarta melaporkan Presiden dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional King Khalid sekitar pukul 09.40 waktu setempat.
Keberangkatan Presiden Jokowi dilepas Wakil Gubernur Riyadh Amir Mohammad bin Abdurrahman, Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal bin Abdullah Al-Amudi, dan Atase Pertahanan KBRI Riyadh Brigjen TNI Putut Witjaksono.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam keterangan persnya di Riyadh pada Sabtu (11/11) mengatakan bahwa KTT Luar Biasa OKI sangat penting untuk menunjukkan soliditas negara-negara OKI dan untuk menemukan upaya tambahan agar kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina dapat segera dihentikan.
"Dalam pernyataan nasionalnya, Bapak Presiden antara lain menyampaikan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian situasi di Gaza," ujarnya.
Menurut Retno, KTT telah menghasilkan resolusi yang berisi 31 keputusan dengan pesan-pesan yang sangat kuat dan sangat keras atas situasi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Resolusi tersebut juga menunjukkan kesatuan posisi OKI terhadap situasi Gaza yang sangat memprihatinkan, kata Retno menambahkan.
Beberapa isi keputusan antara lain mengecam agresi Israel di Gaza, mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak menghasilkan resolusi sehingga kekejaman dapat segera diakhiri, bantuan dapat masuk, dan pentingnya mematuhi hukum internasional.
Khusus untuk paragraf 11 di dalam resolusi, kata Retno, para pemimpin memberikan mandat kepada Menlu Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, Indonesia, dan Nigeria untuk memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab untuk menghentikan perang di Gaza dan memulai proses politik untuk mencapai perdamaian.
"Paragraf 11 ini merupakan pengakuan dari OKI terhadap keaktifan atau kontribusi aktif Indonesia dalam terus mencoba menyelesaikan masalah Palestina, terutama terakhir-terakhir ini adalah situasi di Gaza," ujarnya.
Selain menghadiri KTT Luar Biasa OKI, Presiden Jokowi juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Riyadh.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju AS yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay, dan Plh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden M Yusuf Permana.
Baca juga: Indonesia dan Yordania berpandangan sama wujudkan Palestina merdeka
Baca juga: Presiden China-AS akan bertemu di tengah konflik Gaza
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023