Sejumlah hasil komoditas pertanian di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, memiliki peluang ekspor melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia wilayah setempat.

"Kami terus mendorong agar masyarakat bisa membaca peluang ekspor karena Kapuas Hulu memiliki potensi komoditas pertanian cukup menjanjikan," kata Pelaksanaan Tugas Kepala Karantina Entikong Ahmad Nasiruddin Amar, saat Rapat koordinasi peningkatan ekspor komoditas pertanian di PLBN Badau, Kapuas Hulu, Kamis.

Disampaikan Nasrudin, nilai ekspor di wilayah Kalimantan Barat di Badau, Entikong, Jagoi Babang dan Aruk tercatat sejak Januari sampai dengan Oktober 2023 kurang lebih sekitar Rp60 miliar.

Menurut dia, potensi ekspor komoditas pertanian di perbatasan cukup tinggi seperti lada biji, petai, buah durian, buah naga, arang, buah semangka, ubi jalar, kelapa bulat, jeruk manis dan gula merah.

"Kita perlu mendorong meningkatnya jumlah ekspor dan jumlah jenis komoditas," ucapnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Hamidi mengatakan beberapa komoditas andalan Kapuas Hulu yang memiliki peluang ekspor yaitu neras Raja Uncak, memiliki rasa khas dengan tingkat kepulenanan seperti ketan atau pulut.

Untuk cabai sampai saat ini produksi cabai mencapai 231.527 ton per tahun, yang dikembangkan di Kecamatan Kalis, Mentebah dan Putussibau Utara.

Nanas, hasil produksi rata-rata 250.317 ton per tahun berada di Kecamatan Kalis dan Putussibau Utara.
Rapat Koordinasi peningkatan ekspor komoditas pertanian di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia, yang dilaksanakan di Kecamatan Badau, wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. ANTARA (ANTARA/Timo)


Selain itu ada juga pisang kepok, produksi rata-rata 235.624 ton per tahun yang dikembangkan di Putussibau Selatan, Mentebah dan Kalis untuk sementara pemasaran sementara ke Kabupaten Sintang.

Kemudian, temu-temuan, jahe dan kunyit produksi 190.955 ton per tahun berada di Kecamatan Silat Hilir, Embaloh Hilir dan Bunut Hilir.

Serai wangi produksi 16.633 ton Boyan Tanjung, Bunut Hulu dan Hulu Gurung

Sedangkan untuk Jengkol, produksi 53.409 ton per tahun berada di Kecamatan Mentebah dan Putussibau Utara.

Selanjutnya, buah durian produksi rata-rata 1999,144 ton per tahun.

"Potensi itu jika dikembangkan untuk ekspor maka dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Hamidi.

Hanya saja, kata Hamidi, kendala yang dihadapi masyarakat yaitu keterbatasan modal serta jaringan kemitraan pemasaran dan juga data informasi pasar ekspor komoditi yang belum terakses secara maksimal.

Kepala Bea Cukai Badau Heri Purwanto mengatakan dalam mendorong peningkatan ekspor di PLBN Badau pihaknya gencar melakukan berbagai upaya seperti sosialisasi, pendampingan dan mempermudah proses ekspor.

Heri menjelaskan geliat ekspor di PLBN Badau mengalami peningkatan jika dibandingkan dari Tahun 2022 sampai dengan 2023.

Dia menyebut Tahun 2022 tidak ada aktivitas ekspor, akan tetapi pada Tahun 2023 kegiatan ekspor meningkatkan dengan hasil devisa ekspor kurang lebih Rp4,7 miliar.

"Hasil ekspor itu dari komoditas pertanian dan perikanan dan itu terus harus kita dorong dengan memperkuat kolaborasi dan sinergitas dari semua pihak," katanya.

Disini lain, Kepala Bagian Operasi Badan Intelijen Negara Daerah Kalimantan Barat Kolonel Cpl Suwadi saat menjadi pemateri dalam kegiatan tersebut mengatakan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan ekspor diantaranya yaitu prosedur ekspor perlu disederhanakan untuk mengurangi hambatan
administratif.

Selain itu, kerjas ama lintas sektoral dapat membantu meminimalkan hambatan perdagangan yang berpotensi mengeluarkan barang secara ilegal lewat jalur tikus maupun jalur gajah oleh oknum-oknum yang bertujuan untuk menghindari bayar pajak ekspor.

Suwandi juga memandang perlu dilakukan peningkatan pengetahuan petani dan eksportir terkait standar internasional, prosedur ekspor, dan persyaratan pasar asing.

Kemudian, menyediakan akses lebih baik ke sumber daya keuangan bagi para pelaku usaha pertanian untuk meningkatkan kapasitas produksi dan ekspor.

"Membangun kemitraan dengan negara-negara tetangga dan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan kerjas ama perdagangan juga penting dilakukan," katanya.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023