Pemerintah Kota Pontianak menggencarkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (GPSN) dan pengasapan untuk mencegah meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah setempat.
"Gerakan PSN ini merupakan bagian intervensi lingkungan dalam upaya pengendalian penyakit DBD," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat turun langsung melakukan pengasapan di Kelurahan Parit Tokaya, Pontianak, Sabtu.
Edi menyebut langkah yang dilakukan ini sebagai upaya mengatasi dan mencegah meluasnya penyakit DBD di Kota Pontianak.
Peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk melakukan gerakan PSN melalui 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang pembawa virus DBD pada manusia.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan DBD,” ujarnya.
Siswadi, Ketua RT 007 RW 007 Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan menerangkan di wilayah sekitar Jalan Purnama Agung 7 tercatat delapan kasus DBD. Dari delapan orang, tujuh di antaranya sembuh dan satu meninggal dunia. Rata-rata usia pasien DBD masih anak-anak.
“Satu warga yang meninggal dunia usianya sekitar empat tahun,” jelas dia.
Sebelumnya pihaknya bersama warga sudah melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan dalam rangka memberantas sarang nyamuk.
Tak hanya itu, selaku Ketua RT, dia bersama Ketua RW setempat terus melakukan sosialisasi dan mengimbau warga melalui grup Whatsapp untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk yang bisa menyebabkan DBD.
“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Pemkot Pontianak serta para mahasiswa yang telah turun langsung ke wilayah ini untuk melakukan fogging dan membagikan abate untuk warga,” kata Siswadi.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono ikut melakukan fogging di lingkungan tersebut. Dengan alat fogging, ia menyemprotkan asap yang berisi cairan pembasmi nyamuk di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Gerakan PSN ini merupakan bagian intervensi lingkungan dalam upaya pengendalian penyakit DBD," ujar Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono saat turun langsung melakukan pengasapan di Kelurahan Parit Tokaya, Pontianak, Sabtu.
Edi menyebut langkah yang dilakukan ini sebagai upaya mengatasi dan mencegah meluasnya penyakit DBD di Kota Pontianak.
Peran aktif masyarakat sangat diperlukan untuk melakukan gerakan PSN melalui 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang pembawa virus DBD pada manusia.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan serta meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan DBD,” ujarnya.
Siswadi, Ketua RT 007 RW 007 Kelurahan Parit Tokaya Kecamatan Pontianak Selatan menerangkan di wilayah sekitar Jalan Purnama Agung 7 tercatat delapan kasus DBD. Dari delapan orang, tujuh di antaranya sembuh dan satu meninggal dunia. Rata-rata usia pasien DBD masih anak-anak.
“Satu warga yang meninggal dunia usianya sekitar empat tahun,” jelas dia.
Sebelumnya pihaknya bersama warga sudah melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan dalam rangka memberantas sarang nyamuk.
Tak hanya itu, selaku Ketua RT, dia bersama Ketua RW setempat terus melakukan sosialisasi dan mengimbau warga melalui grup Whatsapp untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk yang bisa menyebabkan DBD.
“Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Pemkot Pontianak serta para mahasiswa yang telah turun langsung ke wilayah ini untuk melakukan fogging dan membagikan abate untuk warga,” kata Siswadi.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono ikut melakukan fogging di lingkungan tersebut. Dengan alat fogging, ia menyemprotkan asap yang berisi cairan pembasmi nyamuk di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023