Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat menyatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan dari 314 kasus di awal November meningkatkan menjadi 380 kasus dan menyebar di 22 kecamatan.

"Pak Bupati sudah mengeluarkan surat edaran untuk seluruh camat dan puskesmas menyikapi meningkatnya kasus DBD untuk upaya penanganan," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengadilan Penyakit pada Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kapuas Hulu Kastono, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.

Disampaikan Kastono, melalui surat edaran Bupati Kapuas Hulu tersebut seluruh camat dan Puskesmas di 23 kecamatan diminta untuk melakukan upaya penanganan untuk melakukan pencegahan penyebaran agar tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB).

Menurut dia, salah satu poin penting dalam surat edaran itu meminta agar semua pihak termasuk lapisan masyarakat turut serta dalam upaya pencegahan seperti pemberantasan sarang dan jentik nyamuk dengan menguras, menutup dan memanfaatkan dan mendaur ulang barang bekas serta mencegah gigitan nyamuk dengan larvasida di genangan air.

Selain itu, mengaktifkan kembali kelompok kerja operasional DBD pada tingkat desa kelurahan sampai dengan tingkat RT.

"Yang jelas kami terus berupaya memberikan juga sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pemahaman dan mengenali gejala DBD," jelas Kastono.

Ia pun menyebutkan berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kapuas Hulu 20 November 2023 terdapat 380 kasus DBD tersebut di 22 kecamatan diantaranya yaitu kecamatan Putussibau Selatan terdapat 47 kasus, Putussibau Utara 39 kasus, Seberuang 41 kasus, Semitau 45 kasus, Silat Hilir terdapat 36 kasus.

Kemudian, Kecamatan Hulu Gurung terdapat 32 kasus, Silat Hulu 24 kasus, Bunut Hulu 22 kasus, Empanang 17 kasus, Embaloh Hulu 11 kasus, Batang Lupar sembilan kasus.

Selanjutnya, Suhaid enam kasus, Kalis empat kasus, Boyan Tanjung empat kasus, Mentebah satu kasus, Bunut Hilir sembilan kasus, Badau dua kasus, Bika satu kasus, Embaloh Hilir satu kasus, Jongkong satu kasus dan Kecamatan Puring Kencana satu kasus.

Kastono berharap agar masyarakat juga proaktif dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran DBD dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat terutama dalam memberantas sarang dan jentik nyamuk.

"Memberantas sarang nyamuk perlu kerja sama semua pihak terlebih lagi masyarakat, kami terus berupaya dalam melakukan penanganan," katanya.


Baca juga: Pemkot Pontianak gencarkan berantas sarang nyamuk dan pengasapan cegah DBD

Baca juga: Penggunaan Wolbachia tak berpotensi timbulkan penyakit baru

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023