Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Harisson menilai Kabupaten Sambas mampu menurunkan angka stunting dan mencapai target turun hingga 14 persen tahun 2024.

"Sementara itu, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka Stunting di Sambas pada 2022 sebesar 30,5 persen. Kalau berdasarkan data elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) angka Stunting di Sambas sudah mencapai 16 persen," kata Harisson di Pontianak, Rabu.

Artinya, kata Harisson, tinggal sekitar 2 persen lagi untuk syarat 14 persen pada tahun 2024. Untuk itu dirinya mengapresiasi segala upaya keras dan keberhasilan yang telah dilalukan oleh Bupati Sambas dan Ketua Tim Penggerak PKK, dalam upaya mencegah dan menurunkan angka Stunting di Kabupaten Sambas ini.

"Tentu kami sangat berterima kasih kepada bapak Bupati dan Ibu Penggerak Tim PKK dalam penurunan Stunting di Sambas," tuturnya.

Terkait hal itu, Bupati Sambas Satono saat diwawancarai menyatakan seluruh komponen yang terlibat sudah dengan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting. Salah satu yang ikut berperan yaitu Tim Pengerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK).

"Kami di Kabupaten Sambas bersama-sama mulai dari pemerintah desa, kabupaten serta didukung penuh oleh pemerintah provinsi dan pemerintah pusat selalu bersinergi, sehingga angka stunting bisa kami turunkan. Dan kami berharap target 14 persen 2024 bisa dicapai," katanya.

Dia menambahkan, dengan pencegahan dan penurunan Stunting itu, sebagai Bupati Sambas, Satono menginginkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sambas akan semakin meningkat pada generasi yang akan datang.

"Kami berharap dengan peningkatan IPM Sambas di tahun 2045 lahir generasi emas. Dan kami yakin di masa itu putra-putri Sambas betul-betul siap. Dan yang kami juga inginkan walaupun tinggal di pedesaan, akan tetapi anak-anak kita cerdas, sehat, tangguh dan siap untuk memajukan Kabupaten Sambas ," kata Satono.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023