Badan Internasional untuk Penyakit Menular pada Selasa melaporkan rumah sakit anak-anak di Beijing dan Liaoning utara, China dipadati dengan kasus penyakit pernapasan seperti pneumonia yang "belum dapat ditentukan" yang diyakini berasal dari infeksi bakteri.
Laporan itu menyoroti berita oleh FTV News yang berbasis di Taiwan, yang menyebutkan banyak pasien mendatangi Rumah Sakit Anak Beijing.
Media itu mengutip seorang warga yang mengatakan "Banyak anak-anak dirawat di rumah sakit. Tidak ada batuk, mereka tidak menunjukkan gejala pneumonia, tetapi mengalami demam tinggi dan peradangan pada saluran pernapasan."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis mengumumkan bahwa pihaknya telah meminta informasi resmi dari China mengenai kasus pneumonia tak terdiagnosis pada anak-anak.
Pneumonia Mycoplasma, suatu infeksi bakteri yang tidak lazim, telah menyebar ke seluruh dunia sejak 2015 dan seterusnya, tetapi menurun setelah adanya tindakan melawan pandemi COVID-19 mulai 2019 dan seterusnya.
Munculnya kembali penyakit ini, yang diobati dengan obat antibiotik, kemungkinan besar terkait dengan peningkatan resistensi antibiotik.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Indonesia jamin perlindungan anak dari pneumonia melalui Imunisasi PCV
Pakar kesehatan dr Miza Afrizal, SpA. BMedSci.MKes mengatakan pneumonia di awal biasanya hadir dengan gejala-gejala seperti demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil, batuk tidak berdahak ataupun batuk berdahak dengan cairan mengandung nanah berwarna kekuningan.
Gejala ini, menurut dia dalam keterangan pers, Selasa (14/11), sangat berat baik bagi anak-anak dan oleh karena itu orang-orang disarankan melindungi dan menyayangi paru-paru anak dengan melakukan vaksinasi PCV13 dosis lengkap.
Merujuk anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dosis pemberian vaksin pada anak sebanyak tiga kali yakni pada usia 2, 4, dan 6 bulan dan vaksin booster pada usia 12–15 bulan.
Selain pada anak, vaksin PCV13 juga direkomendasikan dalam imunisasi dewasa oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) guna melindungi masyarakat dari pneumonia, menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD. Baca berita selengkapnya: Pneumonia di awal biasanya hadir dengan gejala seperti tubuh menggigil
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
Laporan itu menyoroti berita oleh FTV News yang berbasis di Taiwan, yang menyebutkan banyak pasien mendatangi Rumah Sakit Anak Beijing.
Media itu mengutip seorang warga yang mengatakan "Banyak anak-anak dirawat di rumah sakit. Tidak ada batuk, mereka tidak menunjukkan gejala pneumonia, tetapi mengalami demam tinggi dan peradangan pada saluran pernapasan."
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis mengumumkan bahwa pihaknya telah meminta informasi resmi dari China mengenai kasus pneumonia tak terdiagnosis pada anak-anak.
Pneumonia Mycoplasma, suatu infeksi bakteri yang tidak lazim, telah menyebar ke seluruh dunia sejak 2015 dan seterusnya, tetapi menurun setelah adanya tindakan melawan pandemi COVID-19 mulai 2019 dan seterusnya.
Munculnya kembali penyakit ini, yang diobati dengan obat antibiotik, kemungkinan besar terkait dengan peningkatan resistensi antibiotik.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Indonesia jamin perlindungan anak dari pneumonia melalui Imunisasi PCV
Pakar kesehatan dr Miza Afrizal, SpA. BMedSci.MKes mengatakan pneumonia di awal biasanya hadir dengan gejala-gejala seperti demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil, batuk tidak berdahak ataupun batuk berdahak dengan cairan mengandung nanah berwarna kekuningan.
Gejala ini, menurut dia dalam keterangan pers, Selasa (14/11), sangat berat baik bagi anak-anak dan oleh karena itu orang-orang disarankan melindungi dan menyayangi paru-paru anak dengan melakukan vaksinasi PCV13 dosis lengkap.
Merujuk anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dosis pemberian vaksin pada anak sebanyak tiga kali yakni pada usia 2, 4, dan 6 bulan dan vaksin booster pada usia 12–15 bulan.
Selain pada anak, vaksin PCV13 juga direkomendasikan dalam imunisasi dewasa oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) guna melindungi masyarakat dari pneumonia, menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD. Baca berita selengkapnya: Pneumonia di awal biasanya hadir dengan gejala seperti tubuh menggigil
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023