NETA siap merakit mobil listrik secara lokal di Indonesia pada kuartal kedua 2024, seiring telah ditandatanganinya kesepakatan antara pabrikan asal China tersebut dengan PT Handal Indonesia Motor (HIM).

Acara penandatanganan kesepakatan ini dihadiri oleh Co-founder and CEO of NETA Auto Zhang Yong dan disaksikan oleh jajaran direksi lainnya, termasuk Vice President of NETA Auto Overseas Business Dept Wang Chengjie dan Managing Director of NETA Auto Indonesia Jason Ding.

Adapun dari pihak PT HIM dihadiri oleh Wakil Komisaris Utama Jongkie Sugiarto dan Presiden Direktur Denny Siregar.

Zhang Yong, dalam rilis pers yang diterima, Senin (27/11) mengatakan Indonesia bukan hanya pasar yang penting bagi NETA, namun juga memiliki potensi besar dalam perkembangan mobil listrik di tingkat global.

"Penandatangan kesepakatan dengan PT HIM menjadi keseriusan kami selanjutnya untuk mengembangkan mobil listrik high-technology yang dirakit secara lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Tanah Air," ucap dia.

Penandatanganan kesepakatan ini juga menjadi langkah awal bagi NETA untuk memulai masuk pasar mobil listrik di Indonesia secara agresif. Dengan kerja sama antara NETA dengan PT HIM, diharapkan dapat merealisasikan visi dan misi NETA dalam mendukung Pemerintah Indonesia menciptakan ekosistem kendaraan elektrik sebagai alternatif utama mobilitas dalam negeri di masa depan.

Proses perakitan lokal produk NETA di PT HIM akan diimplementasikan dalam bentuk completely knocked down (CKD) dan dijadwalkan akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2024.

Model pertama yang akan dirakit secara lokal adalah NETA V yang telah mendapatkan respon positif dan berhasil mencatat lebih dari 250 surat pemesanan kendaraan (SPK) sejak awal debutnya di ajang Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show (GIIAS) 2023 pada Agustus lalu.

Lebih lanjut, NETA juga berkomitmen mengembangkan jaringan dealer guna memperkuat layanan purna jual di berbagai wilayah Indonesia. Hingga akhir tahun 2023 ini, NETA akan menghadirkan hingga 10 dealer untuk menjangkau lebih banyak konsumen.

"Kami juga memahami bahwa keberhasilan tidak hanya terletak pada sisi produk yang inovatif saja, namun juga pada pelayanan dan dukungan purna jual yang berkualitas. Oleh karena itu, NETA juga akan fokus membangun jaringan dealer yang solid dan menyediakan layanan purna jual yang prima," pungkas Yong.

Baca juga: Tokopedia dukung DKI gencarkan mobil listrik
 

Salah satu pejabat pabrikan mobil China, Changan Automobile, mengatakan Indonesia seharusnya sejak dulu membangun baik pabrik kendaraan listrik (electronic vehicle atau EV) maupun suku cadangnya, karena masa depan otomotif adalah EV.

"Ya seharusnya kita (China dan Indonesia), bisa melihat keunggulan kendaraan listrik lebih awal dan membuat strateginya lebih awal, tapi hal itu tidak masalah lagi selama dapat memproduksi kendaraan yang berkualitas baik dengan tim lokal yang baik juga," kata Chief Software Architect & Chief Technology Officer Changan Automobile Frank Han di Chongqing, China pada Selasa.

Frank Han menyampaikan hal tersebut pada sela-sela Belt and Road Conference on Science and Technology Exchange (Konferensi Sabuk dan Jalur untuk Pertukaran Sains dan Teknologi) pertama berlangsung di Chongqing, China pada 6-7 November 2023.

Changan sendiri masuk dalam lima besar pabrikan mobil yang laris di pasar China setelah BYD, Volkswagen, Toyota dan Honda.

"Bahkan kami sudah mendirikan pabrik sendiri di luar negeri, bisnis kami termasuk yang berkembang cukup cepat karena konsumen selalu ingin mobil berkualitas dan aman tetapi dengan harga terjangkau, saya rasa itu keunggulan mobil asal China," tambah Frank.  Baca berita selengkapnya: Harusnya Indonesia buat mobil listrik lebih awal



 

Pewarta: Fathur Rochman

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023