Seorang pria lanjut usia (Lansia) bernama Antonius Akau berusia 87 tahun dikabarkan tenggelam dan hilang di sungai Manday tepatnya di Desa Jongkong Manday, Kecamatan Bika, wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat.
"Kami menerima laporan dari Camat Bika pagi ini bahwa satu orang warga Jongkong Manday dikabarkan tenggelam di sungai Manday," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa pagi.
Untuk diketahui, saat ini sejumlah dataran rendah terutama daerah pesisir sungai Kapuas di Kapuas Hulu dilanda banjir termasuk Kecamatan Bika, Teluk Barak, Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan dan juga di daerah Dogom Kecamatan Putussibau Utara.
Disampaikan Gunawan, berdasarkan laporan dari pihak kecamatan, korban tenggelam tersebut bernama Antonius Akau (87) warga Dusun Manin Desa Jongkong Manday, Kecamatan Bika.
Peristiwa itu terjadi diperkirakan sekitar pukul 06.30 WIB, Senin (27/11). Korban kata dia, diketahui pergi menggunakan perahu kecil dengan tujuan hendak memetik daun kratom (purik).
Namun, karena kondisi arus air sungai Manday cukup deras karena kondisi banjir, perahu korban diduga karam.
"Warga hanya menemukan sisa barang korban dan dipastikan korban tenggelam karena perahu karam," katanya.
Atas peristiwa tersebut, BPBD Kapuas Hulu akan turun ke lokasi kejadian dan sedang berkoordinasi dengan Basarnas Sintang dan pihak kecamatan serta desa untuk menurunkan tim gabungan melakukan pencarian, sebab di Desa Jongkong Manday kondisi jaringan telekomunikasi cukup sulit.
"Kondisi banjir seperti ini arus sungai deras apalagi di sungai Kapuas, dikhawatirkan korban terbawa arus cukup jauh, sehingga kami masih melakukan koordinasi terkait teknis pencarian," katanya.
Terkait kondisi banjir di Kapuas Hulu, Gunawan mengatakan sampai saat ini belum menerima laporan resmi dari pihak kecamatan dan desa.
"Kami tahu saat ini ada beberapa desa dan dataran rendah dilanda banjir, tapi belum ada laporan dari camat dan kepala desa padahal format laporan sudah jauh-jauh hari dan sering kali kami sampaikan," jelas Gunawan.
Disebutkan Gunawan, banjir yang saat ini terjadi di dataran rendah seperti Teluk Barak, Tanjung Jati dan daerah pesisir sungai Kapuas seperti Kecamatan Bika, Embaloh Hilir dan Bunut Hilir.
"Seharusnya pihak kecamatan dan desa melaporkan kondisi perkembangan bencana khususnya banjir di daerahnya masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan ANTARA, di lokasi banjir Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan, kedalaman air rata-rata 30 sampai dengan 60 centimeter.
Meskipun banjir berangsur surut, namun banjir yang terjadi sejak, Senin (26/11) malam sampai dengan saat ini menyebabkan akses transportasi darat di jalan Kalimantan Teluk Barak terputus, bahkan satu sekolah di daerah itu diliburkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Kami menerima laporan dari Camat Bika pagi ini bahwa satu orang warga Jongkong Manday dikabarkan tenggelam di sungai Manday," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Selasa pagi.
Untuk diketahui, saat ini sejumlah dataran rendah terutama daerah pesisir sungai Kapuas di Kapuas Hulu dilanda banjir termasuk Kecamatan Bika, Teluk Barak, Tanjung Jati Kecamatan Putussibau Selatan dan juga di daerah Dogom Kecamatan Putussibau Utara.
Disampaikan Gunawan, berdasarkan laporan dari pihak kecamatan, korban tenggelam tersebut bernama Antonius Akau (87) warga Dusun Manin Desa Jongkong Manday, Kecamatan Bika.
Peristiwa itu terjadi diperkirakan sekitar pukul 06.30 WIB, Senin (27/11). Korban kata dia, diketahui pergi menggunakan perahu kecil dengan tujuan hendak memetik daun kratom (purik).
Namun, karena kondisi arus air sungai Manday cukup deras karena kondisi banjir, perahu korban diduga karam.
"Warga hanya menemukan sisa barang korban dan dipastikan korban tenggelam karena perahu karam," katanya.
Atas peristiwa tersebut, BPBD Kapuas Hulu akan turun ke lokasi kejadian dan sedang berkoordinasi dengan Basarnas Sintang dan pihak kecamatan serta desa untuk menurunkan tim gabungan melakukan pencarian, sebab di Desa Jongkong Manday kondisi jaringan telekomunikasi cukup sulit.
"Kondisi banjir seperti ini arus sungai deras apalagi di sungai Kapuas, dikhawatirkan korban terbawa arus cukup jauh, sehingga kami masih melakukan koordinasi terkait teknis pencarian," katanya.
Terkait kondisi banjir di Kapuas Hulu, Gunawan mengatakan sampai saat ini belum menerima laporan resmi dari pihak kecamatan dan desa.
"Kami tahu saat ini ada beberapa desa dan dataran rendah dilanda banjir, tapi belum ada laporan dari camat dan kepala desa padahal format laporan sudah jauh-jauh hari dan sering kali kami sampaikan," jelas Gunawan.
Disebutkan Gunawan, banjir yang saat ini terjadi di dataran rendah seperti Teluk Barak, Tanjung Jati dan daerah pesisir sungai Kapuas seperti Kecamatan Bika, Embaloh Hilir dan Bunut Hilir.
"Seharusnya pihak kecamatan dan desa melaporkan kondisi perkembangan bencana khususnya banjir di daerahnya masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan ANTARA, di lokasi banjir Teluk Barak Kelurahan Kedamin Hilir Kecamatan Putussibau Selatan, kedalaman air rata-rata 30 sampai dengan 60 centimeter.
Meskipun banjir berangsur surut, namun banjir yang terjadi sejak, Senin (26/11) malam sampai dengan saat ini menyebabkan akses transportasi darat di jalan Kalimantan Teluk Barak terputus, bahkan satu sekolah di daerah itu diliburkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023