Sebanyak 50 rumah warga terendam banjir di Kubu Raya tepatnya di Desa Parit Baru, Teluk Kapuas dan Arang Limbung. menyusul meningkatnya curah hujan dalam beberapa pekan terakhir.
“Banjir ini melanda sudah satu bulan. Cuma dalam minggu ini dari hari Jumat sampai Senin karena hujan terus menerus naik hingga rumah warga tenggelam,” ucap Ketua RT Desa Teluk Kapuas, Sayuti, Senin.
Ia mengatakan jika air sudah mulai surut dan berkurang, hujan mulai turun lagi sehingga warga sangat sulit untuk melakukan kegiatan dan aktivitasnya, Ketinggian air mencapai 20 sampai 60 cm.
“Masyarakat yang ingin keluar biasanya melewati jalan belakang Gang Gapura, dan tempat parkir kendaraan baik motor maupun mobil di depan Masjid,” ujar Sayuti.
Ia mengungkapkan dalam satu tahun daerah setempat terjadi banjir sampai tiga kali, dan semua gang terendam banjir.
“Saya harap kepada pemerintah bagaimana cara mereka untuk menangani supaya dapat mengurangi debit air ini,” harapnya.
Ia mengatakan setelah selesai banjir semua masyarakat harus melakukan cek kesehatan karena setelah banjir menggenangi tempat tinggal penduduk biasanya akan muncul banyak penyakit yang mengganggu kesehatan masyarakat seperti diare dan demam berdarah.
“Lahan warga khususnya di Desa Teluk Kapuas yang terendam banjir sekitar sepuluh hektare,” tuturnya.
Baca juga: Kubu Raya salurkan bantuan untuk korban banjir dan tanah longsor
Baca juga: Kubu Raya lakukan normalisasi sungai untuk atasi banjir
Baca juga: Bupati Kubu Raya ingatkan masyarakat waspadai aliran listrik saat banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
“Banjir ini melanda sudah satu bulan. Cuma dalam minggu ini dari hari Jumat sampai Senin karena hujan terus menerus naik hingga rumah warga tenggelam,” ucap Ketua RT Desa Teluk Kapuas, Sayuti, Senin.
Ia mengatakan jika air sudah mulai surut dan berkurang, hujan mulai turun lagi sehingga warga sangat sulit untuk melakukan kegiatan dan aktivitasnya, Ketinggian air mencapai 20 sampai 60 cm.
“Masyarakat yang ingin keluar biasanya melewati jalan belakang Gang Gapura, dan tempat parkir kendaraan baik motor maupun mobil di depan Masjid,” ujar Sayuti.
Ia mengungkapkan dalam satu tahun daerah setempat terjadi banjir sampai tiga kali, dan semua gang terendam banjir.
“Saya harap kepada pemerintah bagaimana cara mereka untuk menangani supaya dapat mengurangi debit air ini,” harapnya.
Ia mengatakan setelah selesai banjir semua masyarakat harus melakukan cek kesehatan karena setelah banjir menggenangi tempat tinggal penduduk biasanya akan muncul banyak penyakit yang mengganggu kesehatan masyarakat seperti diare dan demam berdarah.
“Lahan warga khususnya di Desa Teluk Kapuas yang terendam banjir sekitar sepuluh hektare,” tuturnya.
Baca juga: Kubu Raya salurkan bantuan untuk korban banjir dan tanah longsor
Baca juga: Kubu Raya lakukan normalisasi sungai untuk atasi banjir
Baca juga: Bupati Kubu Raya ingatkan masyarakat waspadai aliran listrik saat banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023