Angka Indeks Peningkatan Literasi Masyarakat (IPLM) 75,39 dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) 71,46, hal itu menjadikan Kota Pontianak memiliki posisi IPLM tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
"Minat baca masyarakat Kota Pontianak meningkat di akhir tahun 2023. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi ketiga terbawah dengan nilai 51,82," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kota Pontianak Rendrayani di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa hasil yang ada merupakan kajian dari Perpustakaan Nasional. IPLM adalah upaya formulasi kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan semua jenis perpustakaan yang berdasarkan pada Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
Ia menyebutkan nilai IPLM maupun TGM menjadi tolok ukur kinerja seluruh perpustakaan se-Kota Pontianak. Ke depan dirinya berharap seluruh perpustakaan, mulai dari perpustakaan sekolah, perpustakaan di kelurahan dan kecamatan maupun perpustakaan masyarakat, dapat saling bersinergi.
“Sinergi untuk meningkatkan layanan sehingga Kota Pontianak mempunyai banyak perpustakaan berkualitas yang dapat mendukung meningkatnya literasi masyarakat Kota Pontianak,” cakapnya.
Perolehan Indeks TGM Kota Pontianak ini sekaligus menjadikan Kota Pontianak berada di peringkat 13 se-Indonesia dari 114 kabupaten/kota survei sampel. Sedangkan untuk di Kalbar, Kota Pontianak bertengger di puncak.
Ia memaparkan indikator IPLM antara lain adalah pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi perpustakaan dan ketercukupan SDM perpustakaan. Selanjutnya adalah tingkat kunjungan per hari, kesesuaian terhadap SNP, keterlibatan masyarakat hingga jumlah anggota perpustakaan.
“IPLM Tahun Anggaran 2023 dimaksudkan untuk mengetahui kondisi setiap Unsur Pembangun Literasi Masyarakat dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat seluruh Indonesia,” ucapnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023
"Minat baca masyarakat Kota Pontianak meningkat di akhir tahun 2023. Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di posisi ketiga terbawah dengan nilai 51,82," ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Kota Pontianak Rendrayani di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa hasil yang ada merupakan kajian dari Perpustakaan Nasional. IPLM adalah upaya formulasi kebijakan dalam pengembangan dan pembinaan semua jenis perpustakaan yang berdasarkan pada Standar Nasional Perpustakaan (SNP).
Ia menyebutkan nilai IPLM maupun TGM menjadi tolok ukur kinerja seluruh perpustakaan se-Kota Pontianak. Ke depan dirinya berharap seluruh perpustakaan, mulai dari perpustakaan sekolah, perpustakaan di kelurahan dan kecamatan maupun perpustakaan masyarakat, dapat saling bersinergi.
“Sinergi untuk meningkatkan layanan sehingga Kota Pontianak mempunyai banyak perpustakaan berkualitas yang dapat mendukung meningkatnya literasi masyarakat Kota Pontianak,” cakapnya.
Perolehan Indeks TGM Kota Pontianak ini sekaligus menjadikan Kota Pontianak berada di peringkat 13 se-Indonesia dari 114 kabupaten/kota survei sampel. Sedangkan untuk di Kalbar, Kota Pontianak bertengger di puncak.
Ia memaparkan indikator IPLM antara lain adalah pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi perpustakaan dan ketercukupan SDM perpustakaan. Selanjutnya adalah tingkat kunjungan per hari, kesesuaian terhadap SNP, keterlibatan masyarakat hingga jumlah anggota perpustakaan.
“IPLM Tahun Anggaran 2023 dimaksudkan untuk mengetahui kondisi setiap Unsur Pembangun Literasi Masyarakat dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat seluruh Indonesia,” ucapnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2023