Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat mengatakan kondisi banjir di Kabupaten Landak saat ini mulai surut dan bantuan bagi masyarakat terdampak sudah disalurkan.
"Kondisi banjir di Kabupaten Landak sudah mulai surut. Ketinggian air itu bervariasi," ujar Ketua Satuan Tugas Informasi BPBD Kalbar Daniel di Pontianak, Jumat.
Ia menyebutkan banjir di Kabupaten Landak terjadi di lima kecamatan, yakni Ngabang, Kuala Bahe, Meranti, Air Besar, dan Menyuke.
Banjir sejak Minggu (7/1) meliputi 11 desa di lima kecamatan itu dengan total warga terdampak 6.692 kepala keluarga dan 6.692 rumah, sedangkan enam KK atau 18 jiwa mengungsi ke tempat aman.
Terkait dengan bantuan untuk warga terdampak banjir, katanya, sudah disalurkan. Bantuan bersumber, baik dari Pemkab Landak maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
"Bantuan yang disalurkan mulai dari pangan hingga selimut, kasur dan lainnya. Untuk bantuan dari Provinsi Kalimantan Barat itu melalui Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan," kata dia.
Dia mengatakan banjir juga terjadi di Kabupaten Bengkayang dan Kapuas Hulu.
Ia mengajak penanggungjawab di lingkungan masyarakat, seperti RT/RW, kelurahan/desa, kecamatan serta pemerintah kabupaten/kota proaktif melakukan pendataan titik rawan bencana di lingkungan masing-masing.
Pihaknya terus memantau bencana alam, baik untuk pencegahan maupun penanganan.
"Dari awal Januari 2023 ini sudah tiga kabupaten terdampak banjir di Kalimantan Barat. Sebagian daerah sudah ada yang surut. Kita terus mengimbau masyarakat untuk waspada bencana banjir, puting beliung, dan longsor," katanya.
Baca juga: Air Sungai Cibojong meluap rendam masjid di Sukabumi
Baca juga: Aduan warga soal banjir harus direspon cepat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kondisi banjir di Kabupaten Landak sudah mulai surut. Ketinggian air itu bervariasi," ujar Ketua Satuan Tugas Informasi BPBD Kalbar Daniel di Pontianak, Jumat.
Ia menyebutkan banjir di Kabupaten Landak terjadi di lima kecamatan, yakni Ngabang, Kuala Bahe, Meranti, Air Besar, dan Menyuke.
Banjir sejak Minggu (7/1) meliputi 11 desa di lima kecamatan itu dengan total warga terdampak 6.692 kepala keluarga dan 6.692 rumah, sedangkan enam KK atau 18 jiwa mengungsi ke tempat aman.
Terkait dengan bantuan untuk warga terdampak banjir, katanya, sudah disalurkan. Bantuan bersumber, baik dari Pemkab Landak maupun Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
"Bantuan yang disalurkan mulai dari pangan hingga selimut, kasur dan lainnya. Untuk bantuan dari Provinsi Kalimantan Barat itu melalui Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan," kata dia.
Dia mengatakan banjir juga terjadi di Kabupaten Bengkayang dan Kapuas Hulu.
Ia mengajak penanggungjawab di lingkungan masyarakat, seperti RT/RW, kelurahan/desa, kecamatan serta pemerintah kabupaten/kota proaktif melakukan pendataan titik rawan bencana di lingkungan masing-masing.
Pihaknya terus memantau bencana alam, baik untuk pencegahan maupun penanganan.
"Dari awal Januari 2023 ini sudah tiga kabupaten terdampak banjir di Kalimantan Barat. Sebagian daerah sudah ada yang surut. Kita terus mengimbau masyarakat untuk waspada bencana banjir, puting beliung, dan longsor," katanya.
Baca juga: Air Sungai Cibojong meluap rendam masjid di Sukabumi
Baca juga: Aduan warga soal banjir harus direspon cepat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024