Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) terus menggencarkan dan mengedukasi masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal, yang beragam untuk mendukung ketahanan pangan.
"Sosialisasi dan edukasi pentingnya pangan lokal terus dihadirkan di tengah masyarakat. Hal itu selain untuk mendukung ketahanan pangan juga untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat yang seimbang," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar Herti Herawati di Pontianak, Kalbar, Senin.
Ia menjelaskan di setiap kesempatan, pihaknya memberikan edukasi terkait pangan lokal, termasuk menyasar pelajar di Kalbar.
Pada momen tersebut juga disampaikan pangan lokal yang sangat baik, segar, bergizi dan aman.
"Kalbar ini memiliki sumber pangan lokal yang beragam seperti singkong, talas, dan lainnya. Nah, itu harus menjadi alternatif pangan kita dan tentunya diolah dan disajikan sebaik mungkin," papar dia.
Menurutnya, makan tidak harus nasi juga menjadi perhatian. Pola konsumsi tersebut juga terus digencarkan agar ketahanan pangan di Kalbar semakin baik.
"Terpenting juga untuk kesehatan. Jadi, sumber pangan yang dikonsumsi lebih beragam dan sehat," kata dia.
Ia juga mendorong kepada orang tua memberikan pangan kepada anak yang lengkap mulai dari buah, sayuran dan sumber protein agar terhindar dari anak stunting serta SDM Kalbar menjadi unggul baik dari sisi fisik maupun pemikirannya.
"Tantangan untuk konsumsi anak itu dihadapkan pada makanan yang instan seperti mi instan. Rasa mi instan itu membuat ketagihan. Hal itu harus menjadi perhatian orang tua karena anak suka makan mi dihadapkan apa yang dimakan tidak lengkap baik sayuran, sumber protein dan buah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Sosialisasi dan edukasi pentingnya pangan lokal terus dihadirkan di tengah masyarakat. Hal itu selain untuk mendukung ketahanan pangan juga untuk peningkatan kualitas gizi masyarakat yang seimbang," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalbar Herti Herawati di Pontianak, Kalbar, Senin.
Ia menjelaskan di setiap kesempatan, pihaknya memberikan edukasi terkait pangan lokal, termasuk menyasar pelajar di Kalbar.
Pada momen tersebut juga disampaikan pangan lokal yang sangat baik, segar, bergizi dan aman.
"Kalbar ini memiliki sumber pangan lokal yang beragam seperti singkong, talas, dan lainnya. Nah, itu harus menjadi alternatif pangan kita dan tentunya diolah dan disajikan sebaik mungkin," papar dia.
Menurutnya, makan tidak harus nasi juga menjadi perhatian. Pola konsumsi tersebut juga terus digencarkan agar ketahanan pangan di Kalbar semakin baik.
"Terpenting juga untuk kesehatan. Jadi, sumber pangan yang dikonsumsi lebih beragam dan sehat," kata dia.
Ia juga mendorong kepada orang tua memberikan pangan kepada anak yang lengkap mulai dari buah, sayuran dan sumber protein agar terhindar dari anak stunting serta SDM Kalbar menjadi unggul baik dari sisi fisik maupun pemikirannya.
"Tantangan untuk konsumsi anak itu dihadapkan pada makanan yang instan seperti mi instan. Rasa mi instan itu membuat ketagihan. Hal itu harus menjadi perhatian orang tua karena anak suka makan mi dihadapkan apa yang dimakan tidak lengkap baik sayuran, sumber protein dan buah," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024