Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Ani Sofian mengatakan pihaknya saat ini terus mengarahkan pembangunan untuk tiga program prioritas yaitu pengendalian inflasi, pengentasan kemiskinan ekstrem, dan penurunan stunting.

“Saat ini tiga prioritas tersebut menjadi tugas utama untuk menjadi perhatian. Mari kita libatkan semua sektor, mulai dari instansi pemerintahan maupun swasta,” ujarnya saat menghadiri Musrembang Pontianak Timur, Senin.

Terkait kegiatan Musrenbang Kecamatan Pontianak Timur 2025, ia mengatakan ada sebanyak 279 usulan diterima. Dari angka itu, bidang infrastruktur menjadi usulan paling banyak dengan 158 usulan, disusul bidang SDM 71 usulan, dan ekonomi Sumber Daya Alam  (SDA) dengan 50 usulan.

"Terdapat beberapa potensi yang dimiliki wilayah Pontianak Timur ini. Mulai dari perdagangan dan jasa, pelabuhan sungai, budi daya perikanan, serta pariwisata. Pontianak Timur memiliki bukti sejarah terciptanya Pontianak. Potensi ini yang harus kita optimalkan,” katanya. 

Sementara itu Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak Sataruddin berharap setiap usulan program di tingkat kelurahan maupun kecamatan dapat direkap dengan rapi. Ia menaruh perhatian pada persoalan stunting.

Persoalan stunting, lanjutnya, memerlukan aksi cepat di lapangan. Sebagaimana yang telah dilakukan Pemkot Pontianak pada awal tahun, kata dia, kuncinya ada di validasi dan pembaharuan data secara real time.

Sataruddin juga mengajak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memberdayakan anak-anak muda dalam penyelenggaraan inovasi di wilayah. Ia yakin Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pontianak dapat berkembang dengan kreativitas anak muda.

“Kami harap dinas terkait tidak ada lagi ego sektoral untuk mengatasi stunting. Semua bahu-membahu mengambil peran mempercepat penurunan stunting. Turunkan anak muda, manfaatkan teknologi,” ucapnya.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024