Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Kabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan memajukan industri arsitektur berarti memajukan ekonomi kreatif.
“Saya mengapresiasi inisiasi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang bekerja sama dengan PT CIS Exhibition, yang telah konsisten menyelenggarakan gelaran tahunan ARCH:ID. Kita berharap ini menjadi sebuah wadah yang baik untuk semua pemangku kepentingan. Dan jika kita bisa sama-sama memajukan industri arsitektur, sama halnya dengan kita memajukan ekonomi kreatif,” ujarnya di Jakarta, Jumat.
Menurut Angela, arsitektur sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif Indonesia memiliki kaitan erat dengan pariwisata. Apabila sektor pariwisata berkembang, maka ekonomi kreatif juga turut berkembang.
Pemerintah melihat industri arsitektur ke depan sangat prospektif dan positif. Karena didukung juga oleh investasi pariwisata di Indonesia, yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Di tahun 2023, tercatat investasi pariwisata di Indonesia mencapai lebih dari Rp45 triliun. Kita harapkan gambaran ini bisa mendorong industri arsitektur. Karena kita melihat ada tren ke depan bahwa arsitektur sebagai daya tarik pariwisata,” kata Angela.
Potensi alam dan budaya lokal lanjutnya, yang ditunjang dengan kehadiran arsitektur dan desain interior yang memberikan kenyamanan dan nilai karya seni, pada akomodasi pariwisata. Seperti hotel, vila, hingga restoran, tentu akan menjadi magnet bagi wisatawan.
“Jadi bukan hanya sekadar gedung. Melainkan melalui bangunan-bangunan tersebut muncul suatu esensi budaya yang ditonjolkan, atau bahkan keunikan tiap daerah tergantung dimana bangunan itu didirikan. Tentu ini akan menjadi story telling yang kuat,” ujar Angela.
Sebelumnya, Angela membuka ARCH:ID 2024 yang merupakan pameran dan konferensi arsitektur terbesar dan paling bergengsi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
“Saya mengapresiasi inisiasi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) yang bekerja sama dengan PT CIS Exhibition, yang telah konsisten menyelenggarakan gelaran tahunan ARCH:ID. Kita berharap ini menjadi sebuah wadah yang baik untuk semua pemangku kepentingan. Dan jika kita bisa sama-sama memajukan industri arsitektur, sama halnya dengan kita memajukan ekonomi kreatif,” ujarnya di Jakarta, Jumat.
Menurut Angela, arsitektur sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif Indonesia memiliki kaitan erat dengan pariwisata. Apabila sektor pariwisata berkembang, maka ekonomi kreatif juga turut berkembang.
Pemerintah melihat industri arsitektur ke depan sangat prospektif dan positif. Karena didukung juga oleh investasi pariwisata di Indonesia, yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Di tahun 2023, tercatat investasi pariwisata di Indonesia mencapai lebih dari Rp45 triliun. Kita harapkan gambaran ini bisa mendorong industri arsitektur. Karena kita melihat ada tren ke depan bahwa arsitektur sebagai daya tarik pariwisata,” kata Angela.
Potensi alam dan budaya lokal lanjutnya, yang ditunjang dengan kehadiran arsitektur dan desain interior yang memberikan kenyamanan dan nilai karya seni, pada akomodasi pariwisata. Seperti hotel, vila, hingga restoran, tentu akan menjadi magnet bagi wisatawan.
“Jadi bukan hanya sekadar gedung. Melainkan melalui bangunan-bangunan tersebut muncul suatu esensi budaya yang ditonjolkan, atau bahkan keunikan tiap daerah tergantung dimana bangunan itu didirikan. Tentu ini akan menjadi story telling yang kuat,” ujar Angela.
Sebelumnya, Angela membuka ARCH:ID 2024 yang merupakan pameran dan konferensi arsitektur terbesar dan paling bergengsi di Indonesia yang diselenggarakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024