Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden AS Joe Biden menyatakan komitmen kerja sama guna menegakkan arsitektur regional yang terbuka dan berpusat pada Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang menjunjung tinggi hukum internasional.
Pernyataan itu disampaikan kedua pemimpin dalam pernyataan bersama yang disiarkan laman whitehouse.gov pada Selasa (12/11) waktu setempat.
Presiden Subianto sendiri menyambut baik dukungan keberlanjutan AS terhadap sentralitas ASEAN dan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific/AOIP) serta mengakui nilai mekanisme regional dan sub-regional di kawasan Asia-Pasifik dan Samudra Hindia yang bekerja sama dengan ASEAN pada bidang-bidang tertentu.
Selain itu, Presiden Biden juga menyatakan dukungannya terhadap upaya ASEAN menyelesaikan krisis di Myanmar.
“Kedua pemimpin menegaskan kembali dukungan penuh terhadap peran sentral ASEAN dan implementasi Konsensus Lima Poin ASEAN, serta menyampaikan penghargaan atas kerja Utusan Khusus ASEAN dan PBB untuk Myanmar,” sebut pernyataan tersebut.
Presiden Subianto dan Presiden Biden meminta rezim Myanmar untuk menciptakan kondisi bagi dialog nasional yang membangun kembali jalan negara itu menuju demokrasi yang inklusif.
Kedua pemimpin itu juga mengecam dan menyerukan penghentian segera tindakan kekerasan yang terus berlanjut terhadap warga sipil di Myanmar.
“Mereka mendesak semua pihak untuk menahan diri sepenuhnya, memastikan perlindungan warga sipil, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengiriman bantuan kemanusiaan,” kata pernyataan itu.
Presiden RI Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, pada Selasa (12/11) waktu setempat.
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja resmi Presiden Prabowo di AS untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.