Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri menyebut sistem kaderisasi partai politik (parpol) penting untuk membangun demokrasi yang berkualitas.
Plh Kepala Pusat Strategi Kebijakan Politik, Hukum, dan Pemerintahan Dalam Negeri, Gatot Tri Laksono mengatakan kaderisasi yang kuat mampu menyediakan jalur yang jelas serta menanamkan nilai demokrasi, integritas, dan pelayanan masyarakat bagi para pemimpin.
“BSKDN berkolaborasi dengan sejumlah pakar untuk menyusun instrumen Perkiraan Strategi Nasional yang sifatnya forecasting . Untuk tema yang kita ambil, yaitu Strategi Optimalisasi Peran dan Fungsi Parpol untuk penguatan demokrasi di Indonesia,” kata Gatot dalam siaran pers diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Gatot, kaderisasi parpol tidak hanya perihal mengisi jabatan dalam partai, tetapi juga soal pembentukan generasi pemimpin yang kompeten dan berintegritas.
Dia juga menyoroti pentingnya penggunaan pendekatan holistik dalam memperkuat kaderisasi, termasuk dalam hal penguatan pendidikan politik, pelatihan kepemimpinan, hingga pengembangan etika berpolitik.
“Karena sekarang banyak isu muncul mengenai produk legislatif yang tidak sejalan dengan ekspektasi publik. Kita perlu menyikapi ini dengan terus memperkuat sistem kaderisasi agar penyelenggaraan demokrasi di kita semakin baik,” tuturnya.
Ia meyakini kehadiran parpol sangat penting dalam membentuk kader berkualitas yang nantinya duduk di lembaga eksekutif maupun legislatif. Di sisi lain, dia percaya sistem kaderisasi memainkan peran krusial dalam membentuk arah dan karakteristik parpol.
Sehubungan dengan itu, Pusat Strategi Kebijakan Politik, Hukum, dan Pemerintahan Dalam Negeri melakukan kunjungan kerja ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (19/2) lalu.
“Kita datang untuk mendapatkan masukan terutama terkait dengan rekrutmen dan sistem kaderisasi parpol guna memastikan jalannya demokrasi yang lebih baik,” ucap Gatot.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Bakesbangpol DIY Bagas Seno Adji mengatakan pihaknya melakukan 59 kali pembinaan pada parpol berupa pendidikan politik dan pelatihan kompetensi tertentu.
“Jadi kita memberikan pendidikan politik juga kepada bacaleg (bakal calon anggota legislatif) perempuan, dan kami mengundang presenter TV, bagaimana mereka menyampaikan orasi dan public speaking,” ucap Bagas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Plh Kepala Pusat Strategi Kebijakan Politik, Hukum, dan Pemerintahan Dalam Negeri, Gatot Tri Laksono mengatakan kaderisasi yang kuat mampu menyediakan jalur yang jelas serta menanamkan nilai demokrasi, integritas, dan pelayanan masyarakat bagi para pemimpin.
“BSKDN berkolaborasi dengan sejumlah pakar untuk menyusun instrumen Perkiraan Strategi Nasional yang sifatnya forecasting . Untuk tema yang kita ambil, yaitu Strategi Optimalisasi Peran dan Fungsi Parpol untuk penguatan demokrasi di Indonesia,” kata Gatot dalam siaran pers diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Gatot, kaderisasi parpol tidak hanya perihal mengisi jabatan dalam partai, tetapi juga soal pembentukan generasi pemimpin yang kompeten dan berintegritas.
Dia juga menyoroti pentingnya penggunaan pendekatan holistik dalam memperkuat kaderisasi, termasuk dalam hal penguatan pendidikan politik, pelatihan kepemimpinan, hingga pengembangan etika berpolitik.
“Karena sekarang banyak isu muncul mengenai produk legislatif yang tidak sejalan dengan ekspektasi publik. Kita perlu menyikapi ini dengan terus memperkuat sistem kaderisasi agar penyelenggaraan demokrasi di kita semakin baik,” tuturnya.
Ia meyakini kehadiran parpol sangat penting dalam membentuk kader berkualitas yang nantinya duduk di lembaga eksekutif maupun legislatif. Di sisi lain, dia percaya sistem kaderisasi memainkan peran krusial dalam membentuk arah dan karakteristik parpol.
Sehubungan dengan itu, Pusat Strategi Kebijakan Politik, Hukum, dan Pemerintahan Dalam Negeri melakukan kunjungan kerja ke Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Senin (19/2) lalu.
“Kita datang untuk mendapatkan masukan terutama terkait dengan rekrutmen dan sistem kaderisasi parpol guna memastikan jalannya demokrasi yang lebih baik,” ucap Gatot.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Bakesbangpol DIY Bagas Seno Adji mengatakan pihaknya melakukan 59 kali pembinaan pada parpol berupa pendidikan politik dan pelatihan kompetensi tertentu.
“Jadi kita memberikan pendidikan politik juga kepada bacaleg (bakal calon anggota legislatif) perempuan, dan kami mengundang presenter TV, bagaimana mereka menyampaikan orasi dan public speaking,” ucap Bagas.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024