Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kabupaten Sintang sebagai upaya pengendalian inflasi dan meringankan beban masyarakat atas meningkatnya harga kebutuhan pokok di kabupaten tersebut.

"Adapun kebutuhan pokok yang dijual dalam GPM tersebut, yakni beras premium lima kilogram seharga Rp65.000, gula premium seharga R14.000 per kilogram, dan minyak goreng seharga Rp16.000 per liter," kata Harisson di Sintang, Rabu.

Harisson mengatakan, harga beras premium di beberapa daerah di Kalbar saat ini sudah menyentuh angka Rp20 ribu per kilogram. Sementara beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual seharga Rp11.500 per kilogram, kadang-kadang harganya bisa naik sampai Rp14 ribu per kilogram.

"Di satu sisi kebutuhan masyarakat meningkat, tapi pendapatan tidak naik, jadi kasihan masyarakat. Apalagi ini menjelang Ramadan dan lanjut nanti Idul fitri. Jadi GPM ini kami gelar untuk meringankan beban ibu-ibu dan bapak-bapak," tuturnya.

Dia juga mengatakan, pemerintah rutin menggelar GPM untuk mengendalikan inflasi dan meringankan beban masyarakat. Inflasi penting untuk dikendalikan, karena hampir 50 persen pertumbuhan ekonomi disumbangkan dari konsumsi masyarakat.

"Kalau bahan pokok tak bisa dikendalikan otomatis konsumsi akan berkurang, roda perekonomian akan melambat. Dampaknya kemudian pada percepatan pembangunan yang tidak sesuai dengan harapan. Kasihan juga masyarakat terbebani, untuk itu kita harus terus kendalikan harga pangan," kata Harisson.

Pemerintah daerah kabupaten/kota juga diimbau untuk rutin melakukan operasi pasar, GPM, dan memberikan bantuan sosial (bansos) pangan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Saya berharap semua pihak berperan aktif, bahu membahu dalam mengendalikan inflasi di provinsi ini," tuturnya.

Ditempat yang sama Bupati Sintang Jarot Winarno berharap GPM dapat membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga yang lebih murah. Ia mengatakan, GPM akan terus digelar di Sintang dan di daerah lain di Kalbar

"Ini merupakan upaya pemerintah dalam membantu masyarakat, terutama menjelang Ramadhan, kata Jarot. Kita akan terus pantau harga bapok di pasaran. Jika harga terus naik, kita akan gelar GPM di daerah lain," ujarnya.

Salah seorang warga Sintang, mengaku senang dengan adanya GPM. Ia mengatakan, harga bapok di pasaran saat ini memang cukup mahal. "Dengan adanya GPM ini, kami sangat terbantu, kami bisa membeli bahan pokok dengan harga yang lebih murah," ungkap salah seorang warga.

Ia berharap GPM dapat terus digelar secara rutin agar masyarakat dapat terus mendapatkan bapok dengan harga yang terjangkau

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024