Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengoptimalkan koordinasi dengan instansi terkait untuk menghadapi peralihan musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba guna mengurangi risiko kebencanaan.
 
"Kami hingga kini terus menjalin koordinasi dengan berbagai instansi seiring cuaca ekstrem," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Sabtu.
 
Selama musim pancaroba bencana alam harus diwaspadai karena dipastikan curah hujan lebat yang disertai angin kencang serta petir bisa menyebabkan banjir hingga tanah longsor.
 
 
Menurut dia, pihaknya kini berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti BNPB, Basarnas, TNI, Polisi, Dinas Sosial, Disketapang, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR Banten dan lainnya.
 
"Dengan koordinasi itu dapat menangani pascabencana alam dengan baik," katanya menjelaskan.
 
Selama tiga hari terakhir, lanjut dia warga korban yang terdampak bencana alam tercatat 191 rumah dan 764 jiwa.
 
Beruntung, kata dia, bencana alam itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Khusus untuk bantuan logistik juga sudah tersalurkan.
 
Selain itu juga pihaknya melakukan pendataan rumah warga mengalami kerusakan rumah akibat bencana alam.
 
"Kami berharap kondisi rumah yang rusak agar mendapatkan bantuan perbaikan dari pemerintah daerah," katanya menjelaskan.

Pihaknya juga mencatat tiga ruas jalan yang menghubungkan antarkecamatan terdampak longsoran, di antaranya ruas jalan Cisungsang - Pasirkuray, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.
 
Saat ini, ruas jalan tersebut belum bisa dilintasi berbagai angkutan.
 
"Kami berharap malam ini juga bisa dikerjakan dengan alat berat milik PUPR Banten," pungkas Febby Rizky Pratama.
 

Pewarta: Mansyur suryana

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024