Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Barat Didi Darmadi mengharapkan semua umat Islam setempat tidak mempersoalkan perbedaan penetapan 1 Ramadhan pada tahun ini dan tetap mengedepankan toleransi serta kerukunan antarsesama.
"Menyikapi perbedaan penetapan hari pertama puasa atau 1 Ramadhan 1445 Hijriah, kami dari FKUB Kalbar tetap menekankan pentingnya toleransi dalam menghadapi perbedaan tersebut, serta mengajak seluruh Umat Muslim menjadikannya pijakan utama dalam memelihara kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang beragama," kata Didi di Pontianak, Senin.
Dia menegaskan bahwa perbedaan adalah takdir yang harus diterima dengan lapang dada, baik perbedaan suku, agama, maupun daerah. Menyikapi konteks Ramadhan, FKUB mengingatkan seluruh umat beragama, khususnya umat Islam, untuk saling menghormati perbedaan dalam penetapan awal dan akhir Ramadan.
"Kita harus mencari titik temu untuk menciptakan kerukunan, keamanan, dan kedamaian di tengah-tengah kita," tuturnya.
Didi juga menekankan bahwa mengikuti keputusan pemerintah adalah langkah yang bijak, namun demikian, tetap mendorong toleransi terhadap perbedaan, terutama dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan.
"FKUB, sebagai bagian dari pemerintah, mengimbau agar kita mengikuti apa yang diputuskan oleh pemerintah," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, umat Islam juga harus menjunjung tinggi nilai toleransi terhadap perbedaan pendapat yang mungkin muncul di antara umat, bahkan pemerintah pun menunjukkan sikap toleransi yang besar dalam hal ini.
Dia menekankan pentingnya sikap menghormati dan menerima perbedaan, serta berupaya mencari titik temu yang dapat membawa keharmonisan dan kesatuan dalam masyarakat.
FKUB Kalimantan Barat memandang bahwa menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan kunci dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai.
"Melalui dialog dan kerja sama yang terus-menerus, diharapkan setiap perbedaan dapat diatasi dengan bijaksana dan memupuk semangat persaudaraan di tengah-tengah masyarakat yang beragam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Menyikapi perbedaan penetapan hari pertama puasa atau 1 Ramadhan 1445 Hijriah, kami dari FKUB Kalbar tetap menekankan pentingnya toleransi dalam menghadapi perbedaan tersebut, serta mengajak seluruh Umat Muslim menjadikannya pijakan utama dalam memelihara kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang beragama," kata Didi di Pontianak, Senin.
Dia menegaskan bahwa perbedaan adalah takdir yang harus diterima dengan lapang dada, baik perbedaan suku, agama, maupun daerah. Menyikapi konteks Ramadhan, FKUB mengingatkan seluruh umat beragama, khususnya umat Islam, untuk saling menghormati perbedaan dalam penetapan awal dan akhir Ramadan.
"Kita harus mencari titik temu untuk menciptakan kerukunan, keamanan, dan kedamaian di tengah-tengah kita," tuturnya.
Didi juga menekankan bahwa mengikuti keputusan pemerintah adalah langkah yang bijak, namun demikian, tetap mendorong toleransi terhadap perbedaan, terutama dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan.
"FKUB, sebagai bagian dari pemerintah, mengimbau agar kita mengikuti apa yang diputuskan oleh pemerintah," katanya.
Namun demikian, lanjutnya, umat Islam juga harus menjunjung tinggi nilai toleransi terhadap perbedaan pendapat yang mungkin muncul di antara umat, bahkan pemerintah pun menunjukkan sikap toleransi yang besar dalam hal ini.
Dia menekankan pentingnya sikap menghormati dan menerima perbedaan, serta berupaya mencari titik temu yang dapat membawa keharmonisan dan kesatuan dalam masyarakat.
FKUB Kalimantan Barat memandang bahwa menjaga kerukunan antar umat beragama merupakan kunci dalam membangun masyarakat yang harmonis dan damai.
"Melalui dialog dan kerja sama yang terus-menerus, diharapkan setiap perbedaan dapat diatasi dengan bijaksana dan memupuk semangat persaudaraan di tengah-tengah masyarakat yang beragam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024