Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menyampaikan perbaikan infrastruktur menjadi kunci dalam menghadapi banjir di Kota Pontianak, sehingga Pemkot Pontianak diajak bersama-sama menangani masalah banjir di kota itu. 

"Kota Pontianak ini sudah baik untuk infrastrukturnya, tinggal bagaimana pada saat hujan ada sedikit genangan-genangan yang perlu kita perbaiki infrastrukturnya, guna penanggulangan banjir di kota ini," kata Harisson di Pontianak, Rabu.

Selain itu, lanjutnya, Pemkot Pontianak juga terus berupaya meningkatkan koordinasi antar-instansi terkait serta melakukan investasi dalam infrastruktur tata air, sebagai respons tantangan banjir yang masih menjadi masalah krusial di beberapa titik kota.

"Sejauh ini Pemkot Pontianak terus melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan infrastruktur guna penanganan banjir yang masih menjadi tantangan di beberapa kawasan kota," katanya. 

Pemerintah setempat, menurutnya, juga mengadopsi pendekatan preventif dengan memperkuat sistem peringatan dini dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai upaya pengelolaan air yang berkelanjutan yang sejalan dengan visi menciptakan kota yang tangguh terhadap perubahan iklim dan bencana alam.

"Penanganan banjir di Kota Pontianak bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota, namun juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Keterlibatan masyarakat dalam menjaga saluran air dan kebersihan lingkungan menjadi hal yang penting dalam meminimalisir risiko banjir," katanya.

Harisson merinci beberapa faktor yang menyebabkan sejumlah kawasan di Pontianak rawan banjir, antara lain Kota Pontianak terletak di daerah dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 1,5 meter di atas permukaan laut dan sistem drainase yang kurang memadai. 

"Kemudian penurunan muka tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pembangunan dan eksploitasi air tanah, sehingga kawasan menjadi lebih mudah tergenang air," tuturnya.

Untuk itu pihaknya mengajak Pemkot Pontianak dan masyarakat melakukan langkah bersama mencegah dan menanggulangi banjir di kawasan rawan banjir, seperti dengan peningkatan infrastruktur drainase, memperluas dan meningkatkan kapasitas drainase, serta membangun embung dan waduk untuk menampung air hujan.

Kemudian memanfaatkan teknologi dengan memasang alat pendeteksi dini banjir, menerapkan sistem drainase pintar, peningkatan kesadaran masyarakat, dan melakukan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pencegahan banjir.

"Yang tidak kalah pentingnya adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan banjir. Dengan upaya bersama dan berkelanjutan, diharapkan kawasan rawan banjir di Kota Pontianak dapat diminimalisir dan masyarakat dapat hidup dengan lebih aman dan nyaman," kata Harisson.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024