General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Barat (Kalbar) Joice Lanny Wantania menyebutkan potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) dari limbah cair sawit di Kalbar mencapai 300 MW.
"Kalbar memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 2,2 juta hektare dan memiliki potensi untuk menjadi sumber EBT terutama dari limbah cairnya. Dengan luas yang ada potensi limbah cairnya untuk jadi biogas dapat menghasilkan tenaga listrik mencapai lebih dari 300 MW, "ujarnya di Pontianak, Jumat.
Ia menambahkan meski Kalbar memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, khususnya pada industri kelapa sawit pemanfaatan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bio (PLTBio) di Kalimantan dan khususnya Kalbar masih sangat minim.
Dalam proses pemanfaatannya menggunakan limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) atau yang lebih sering disingkat menjadi POME (Palm Oil Mill Effluent) merupakan bahan baku yang dapat dikonversikan menjadi biogas.
Dengan potensi yang ada pihaknya sendiri turut berkomitmen untuk mendorong transisi energi di Kalbar tersebut. Menurutnya PLN memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan bauran energi EBT dan menjalankan transisi energi untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) 2060.
"Sebagai langkah nyata untuk komitmen dan dalam rangka mendorong pengembangan pembangkit EBT di tanah air khususnya di wilayah Kalbar, kami PLN UID Kalbar beserta Ranger PLN UID Kalbar melakukan kunjungan dan studi banding ke Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) yang berada di Kepulauan Bangka Belitung Belitung. Tujuannya untuk meninjau langsung bagaimana proses bisnis dalam pengolahan limbah POME menjadi biogas dan energi listrik, "kata dia.
Kunjungan pertama dilakukan pada PT Bangka Biogas Synergy (BBS) dan PT Gunung Pelawan Lestari (GPL) yang berlokasi di Pulau Bangka, di mana kedua PLTBg tersebut memiliki kapasitas 2 MW, kemudian selanjutnya dilanjutkan ke PT Austindo Aufwind New Energy kapasitas 1,8 MW di Pulau Belitung.
"Kami berharap dengan dilakukannya kunjungan dan studi banding pada PLTBg di Kepulauan Bangka Belitung ini dapat diterapkan di Kalbar, " kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kalbar memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 2,2 juta hektare dan memiliki potensi untuk menjadi sumber EBT terutama dari limbah cairnya. Dengan luas yang ada potensi limbah cairnya untuk jadi biogas dapat menghasilkan tenaga listrik mencapai lebih dari 300 MW, "ujarnya di Pontianak, Jumat.
Ia menambahkan meski Kalbar memiliki potensi energi terbarukan yang melimpah, khususnya pada industri kelapa sawit pemanfaatan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bio (PLTBio) di Kalimantan dan khususnya Kalbar masih sangat minim.
Dalam proses pemanfaatannya menggunakan limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) atau yang lebih sering disingkat menjadi POME (Palm Oil Mill Effluent) merupakan bahan baku yang dapat dikonversikan menjadi biogas.
Dengan potensi yang ada pihaknya sendiri turut berkomitmen untuk mendorong transisi energi di Kalbar tersebut. Menurutnya PLN memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan bauran energi EBT dan menjalankan transisi energi untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) 2060.
"Sebagai langkah nyata untuk komitmen dan dalam rangka mendorong pengembangan pembangkit EBT di tanah air khususnya di wilayah Kalbar, kami PLN UID Kalbar beserta Ranger PLN UID Kalbar melakukan kunjungan dan studi banding ke Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) yang berada di Kepulauan Bangka Belitung Belitung. Tujuannya untuk meninjau langsung bagaimana proses bisnis dalam pengolahan limbah POME menjadi biogas dan energi listrik, "kata dia.
Kunjungan pertama dilakukan pada PT Bangka Biogas Synergy (BBS) dan PT Gunung Pelawan Lestari (GPL) yang berlokasi di Pulau Bangka, di mana kedua PLTBg tersebut memiliki kapasitas 2 MW, kemudian selanjutnya dilanjutkan ke PT Austindo Aufwind New Energy kapasitas 1,8 MW di Pulau Belitung.
"Kami berharap dengan dilakukannya kunjungan dan studi banding pada PLTBg di Kepulauan Bangka Belitung ini dapat diterapkan di Kalbar, " kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024