Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan untuk memastikan dan memaksimalkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan berkualitas bagi masyarakat.
"Kita mengharapkan, agar kegiatan Uji Kompetensi ini dijadikan kesempatan bagi para nakes untuk membuktikan kemampuan sesuai bidang masing-masing agar kita bisa memaksimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Erna Yulianti di Pontianak, Selasa.
Uji kompetensi ini, katanya, penting sebagai bahan pertimbangan untuk pengangkatan ke dalam jabatan fungsional kesehatan.
Dia menegaskan, pentingnya uji kompetensi untuk menilai kinerja setiap nakes yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan dalam menjalankan tugas jabatan.
"Untuk melaksanakan tugas dengan baik, setiap nakes perlu meningkatkan pengetahuan sesuai standar teoritis kompetensi masing-masing, serta membutuhkan penugasan khusus yang substansial sesuai tingkat keahlian di bidang tertentu," katanya.
Melalui kegiatan ini, Erna berharap setiap nakes dapat menyesuaikan kompetensi diri dengan tuntutan perkembangan profesi fungsional di masa depan.
"Saya mengingatkan agar setiap nakes yang mengikuti uji kompetensi memiliki pemikiran yang tajam dan terspesialisasi berdasarkan bidang kompetensi masing-masing secara profesional," katanya.
Menurutnya, Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan ini diikuti oleh 505 tenaga kesehatan dari berbagai daerah, termasuk 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Barat, Kabupaten Natuna, Kabupaten Sukamara, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan 20 jenis jabatan fungsional kesehatan yang berbeda.
Jabatan tersebut meliputi Administrasi Kesehatan, Apoteker, Asisten Apoteker, Bidan, Dokter Umum, Dokter Gigi, Epidemiolog Kesehatan, Fisioterapis, Nutrisionis.
Kemudian Pembimbing Kesehatan Kerja, Penata Anestesi, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat, Perekam Medis, Pranata Laboratorium Kesehatan, Psikolog Klinis, Radiografer, Sanitarian, Teknisi Elektromedis, dan Terapis Gigi dan Mulut.
"Saya juga meminta agar setiap tenaga kesehatan berperan aktif dalam mendukung program penurunan AKI dan AKB, serta membantu mengurangi angka stunting di Kalimantan Barat sesuai target nasional," kata Erna.
Karena itu, dia mengimbau para tenaga kesehatan (nakes) untuk aktif dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta membantu mengurangi angka stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kita mengharapkan, agar kegiatan Uji Kompetensi ini dijadikan kesempatan bagi para nakes untuk membuktikan kemampuan sesuai bidang masing-masing agar kita bisa memaksimalkan layanan kesehatan bagi masyarakat," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Erna Yulianti di Pontianak, Selasa.
Uji kompetensi ini, katanya, penting sebagai bahan pertimbangan untuk pengangkatan ke dalam jabatan fungsional kesehatan.
Dia menegaskan, pentingnya uji kompetensi untuk menilai kinerja setiap nakes yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang diperlukan dalam menjalankan tugas jabatan.
"Untuk melaksanakan tugas dengan baik, setiap nakes perlu meningkatkan pengetahuan sesuai standar teoritis kompetensi masing-masing, serta membutuhkan penugasan khusus yang substansial sesuai tingkat keahlian di bidang tertentu," katanya.
Melalui kegiatan ini, Erna berharap setiap nakes dapat menyesuaikan kompetensi diri dengan tuntutan perkembangan profesi fungsional di masa depan.
"Saya mengingatkan agar setiap nakes yang mengikuti uji kompetensi memiliki pemikiran yang tajam dan terspesialisasi berdasarkan bidang kompetensi masing-masing secara profesional," katanya.
Menurutnya, Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan ini diikuti oleh 505 tenaga kesehatan dari berbagai daerah, termasuk 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Barat, Kabupaten Natuna, Kabupaten Sukamara, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan 20 jenis jabatan fungsional kesehatan yang berbeda.
Jabatan tersebut meliputi Administrasi Kesehatan, Apoteker, Asisten Apoteker, Bidan, Dokter Umum, Dokter Gigi, Epidemiolog Kesehatan, Fisioterapis, Nutrisionis.
Kemudian Pembimbing Kesehatan Kerja, Penata Anestesi, Penyuluh Kesehatan Masyarakat, Perawat, Perekam Medis, Pranata Laboratorium Kesehatan, Psikolog Klinis, Radiografer, Sanitarian, Teknisi Elektromedis, dan Terapis Gigi dan Mulut.
"Saya juga meminta agar setiap tenaga kesehatan berperan aktif dalam mendukung program penurunan AKI dan AKB, serta membantu mengurangi angka stunting di Kalimantan Barat sesuai target nasional," kata Erna.
Karena itu, dia mengimbau para tenaga kesehatan (nakes) untuk aktif dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta membantu mengurangi angka stunting.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024