Kantor Imigrasi Kelas III Putussibau saat ini gencar melakukan pelayanan pembuatan paspor untuk masyarakat di daerah perbatasan Indonesia dan Malaysia di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
"Kami lakukan pelayanan dengan sistem jemput bola, untuk mempermudah akses masyarakat perbatasan dalam pembuatan paspor," kata Kepala Kantor Imigrasi Putussibau Uray Aliandri, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.
Uray menyampaikan masyarakat Kapuas Hulu khususnya warga di daerah perbatasan sangat antusias memanfaatkan pelayanan jemput bola dalam pembuatan paspor.
Ia menyebutkan sejak Januari sampai dengan Mei 2024 tercatat sudah ada 2.494 penerbitan paspor di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurutnya, selain pelayanan pembuatan paspor, Imigrasi Putussibau juga gencar melakukan sosialisasi terkait pentingnya kepemilikan paspor untuk melintas secara resmi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau.
"Kami memahami bahwa tidak semua masyarakat, terutama di daerah perbatasan memiliki kemudahan untuk datang ke kantor imigrasi, oleh karena itu kami hadir langsung ke perbatasan untuk memberikan pelayanan pembuatan paspor," katanya.
Meskipun diberikan kemudahan dalam pengurusan paspor, Imigrasi Putussibau komitmen tetap mengacu kepada aturan berlaku.
Uray mengaku pihaknya selektif dalam penerbitan paspor, agar tidak disalahgunakan dalam pelintasan, tujuan agar masyarakat tidak dalam praktek perdagangan manusia di daerah perbatasan.
Sementara itu, Sekretaris Camat Empanang daerah perbatasan Indonesia-Malaysia Aquarius Medang mengaku program pelayanan jemput bola sangat membantu masyarakat.
"Kami sangat terbantu dengan adanya pelayanan pembuatan paspor di sini. Jarak ke Putussibau cukup jauh dan memakan biaya, jadi ini sangat memudahkan kami," kata Medang.
Medang berharap pelayanan dengan sistem jemput bola dapat terus dilakukan terutama ke daerah terpencil di daerah perbatasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kami lakukan pelayanan dengan sistem jemput bola, untuk mempermudah akses masyarakat perbatasan dalam pembuatan paspor," kata Kepala Kantor Imigrasi Putussibau Uray Aliandri, kepada ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Senin.
Uray menyampaikan masyarakat Kapuas Hulu khususnya warga di daerah perbatasan sangat antusias memanfaatkan pelayanan jemput bola dalam pembuatan paspor.
Ia menyebutkan sejak Januari sampai dengan Mei 2024 tercatat sudah ada 2.494 penerbitan paspor di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.
Menurutnya, selain pelayanan pembuatan paspor, Imigrasi Putussibau juga gencar melakukan sosialisasi terkait pentingnya kepemilikan paspor untuk melintas secara resmi di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau.
"Kami memahami bahwa tidak semua masyarakat, terutama di daerah perbatasan memiliki kemudahan untuk datang ke kantor imigrasi, oleh karena itu kami hadir langsung ke perbatasan untuk memberikan pelayanan pembuatan paspor," katanya.
Meskipun diberikan kemudahan dalam pengurusan paspor, Imigrasi Putussibau komitmen tetap mengacu kepada aturan berlaku.
Uray mengaku pihaknya selektif dalam penerbitan paspor, agar tidak disalahgunakan dalam pelintasan, tujuan agar masyarakat tidak dalam praktek perdagangan manusia di daerah perbatasan.
Sementara itu, Sekretaris Camat Empanang daerah perbatasan Indonesia-Malaysia Aquarius Medang mengaku program pelayanan jemput bola sangat membantu masyarakat.
"Kami sangat terbantu dengan adanya pelayanan pembuatan paspor di sini. Jarak ke Putussibau cukup jauh dan memakan biaya, jadi ini sangat memudahkan kami," kata Medang.
Medang berharap pelayanan dengan sistem jemput bola dapat terus dilakukan terutama ke daerah terpencil di daerah perbatasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024