Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI memberikan bantuan logistik dan peralatan, serta dukungan operasional guna mendukung pemulihan ekonomi dan kehidupan warga yang terdampak banjir di Kabupaten Landak.
"Bantuan yang diserahkan meliputi 200 paket sembako, 200 unit matras, 5 unit chain saw untuk penanggulangan tanah longsor di Bukit Bile, serta berbagai peralatan penting lainnya seperti engine kit, alat pertukangan, dan berbagai jenis pompa," kata Ketua Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat, Daniel, di Landak, Selasa.
Dia menjelaskan, bantuan ini tidak hanya untuk kebutuhan mendesak, tetapi juga untuk mendukung masyarakat dalam memulai kembali aktivitas ekonomi mereka.
Selain logistik, BNPB juga memberikan dana operasional sebesar Rp200 juta untuk mendukung penanganan darurat banjir tahun 2024. Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang mendukung pemulihan ekonomi, seperti pembukaan akses jalan yang rusak dan perbaikan infrastruktur vital.
“Dana ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa masyarakat dapat segera kembali ke kehidupan normal dan menjalankan aktivitas ekonominya," tuturnya.
Daniel menjelaskan bahwa Kabupaten Landak telah menetapkan status tanggap darurat bencana, yang menjadi dasar penyerahan bantuan ini. Ia juga mendorong kabupaten-kabupaten lain yang terdampak banjir untuk menetapkan status serupa jika sumber daya lokal tidak mencukupi.
"Jika kemampuan keuangan daerah terbatas, penetapan status tanggap darurat akan memungkinkan alokasi dana dan bantuan yang lebih cepat. Namun, beberapa kabupaten yang mampu mengatasi bencana dengan sumber daya sendiri tidak perlu menetapkan status ini," katanya.
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan, yang memimpin tim ke Kabupaten Landak, menyatakan bahwa selain menyerahkan bantuan, tujuan utama kunjungan ini adalah memastikan bahwa penanganan darurat dan langkah-langkah pemulihan berjalan dengan baik.
"Kami membawa dana operasional dan personel untuk mendukung pemulihan ekonomi di Kabupaten Landak. Fokus kami adalah memastikan bahwa masyarakat dapat kembali produktif dan mengurangi dampak ekonomi dari bencana ini," katanya.
Lilik juga menekankan pentingnya pencegahan bencana yang berkelanjutan. Masalah banjir terkait erat dengan kondisi lingkungan dan tanpa upaya perbaikan lingkungan, masalah ini tidak akan terselesaikan sepenuhnya, meskipun kita bisa mengurangi dampaknya.
BNPB juga mengirimkan personel untuk mendampingi BPBD Kabupaten Landak dalam memastikan administrasi penanganan bencana berjalan lancar, menghindari masalah di masa depan.
Dengan berbagai dukungan yang diberikan, diharapkan masyarakat Kabupaten Landak dapat segera pulih dari dampak banjir dan kembali menjalankan aktivitas ekonomi mereka. Bantuan ini bukan hanya untuk kebutuhan darurat, tetapi juga sebagai langkah awal menuju pemulihan yang berkelanjutan.
"Bantuan ini adalah harapan baru bagi kami untuk bangkit dan memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak banjir. Kami berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan," kata Lilik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Bantuan yang diserahkan meliputi 200 paket sembako, 200 unit matras, 5 unit chain saw untuk penanggulangan tanah longsor di Bukit Bile, serta berbagai peralatan penting lainnya seperti engine kit, alat pertukangan, dan berbagai jenis pompa," kata Ketua Satgas Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat, Daniel, di Landak, Selasa.
Dia menjelaskan, bantuan ini tidak hanya untuk kebutuhan mendesak, tetapi juga untuk mendukung masyarakat dalam memulai kembali aktivitas ekonomi mereka.
Selain logistik, BNPB juga memberikan dana operasional sebesar Rp200 juta untuk mendukung penanganan darurat banjir tahun 2024. Dana ini diharapkan dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang mendukung pemulihan ekonomi, seperti pembukaan akses jalan yang rusak dan perbaikan infrastruktur vital.
“Dana ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan bahwa masyarakat dapat segera kembali ke kehidupan normal dan menjalankan aktivitas ekonominya," tuturnya.
Daniel menjelaskan bahwa Kabupaten Landak telah menetapkan status tanggap darurat bencana, yang menjadi dasar penyerahan bantuan ini. Ia juga mendorong kabupaten-kabupaten lain yang terdampak banjir untuk menetapkan status serupa jika sumber daya lokal tidak mencukupi.
"Jika kemampuan keuangan daerah terbatas, penetapan status tanggap darurat akan memungkinkan alokasi dana dan bantuan yang lebih cepat. Namun, beberapa kabupaten yang mampu mengatasi bencana dengan sumber daya sendiri tidak perlu menetapkan status ini," katanya.
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Lilik Kurniawan, yang memimpin tim ke Kabupaten Landak, menyatakan bahwa selain menyerahkan bantuan, tujuan utama kunjungan ini adalah memastikan bahwa penanganan darurat dan langkah-langkah pemulihan berjalan dengan baik.
"Kami membawa dana operasional dan personel untuk mendukung pemulihan ekonomi di Kabupaten Landak. Fokus kami adalah memastikan bahwa masyarakat dapat kembali produktif dan mengurangi dampak ekonomi dari bencana ini," katanya.
Lilik juga menekankan pentingnya pencegahan bencana yang berkelanjutan. Masalah banjir terkait erat dengan kondisi lingkungan dan tanpa upaya perbaikan lingkungan, masalah ini tidak akan terselesaikan sepenuhnya, meskipun kita bisa mengurangi dampaknya.
BNPB juga mengirimkan personel untuk mendampingi BPBD Kabupaten Landak dalam memastikan administrasi penanganan bencana berjalan lancar, menghindari masalah di masa depan.
Dengan berbagai dukungan yang diberikan, diharapkan masyarakat Kabupaten Landak dapat segera pulih dari dampak banjir dan kembali menjalankan aktivitas ekonomi mereka. Bantuan ini bukan hanya untuk kebutuhan darurat, tetapi juga sebagai langkah awal menuju pemulihan yang berkelanjutan.
"Bantuan ini adalah harapan baru bagi kami untuk bangkit dan memulihkan ekonomi masyarakat yang terdampak banjir. Kami berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan," kata Lilik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024