General Manager PLN UID Kalimantan Barat Joice Lanny Wantania mengatakan pihaknya terus berupaya menggali potensi sumber energi baru dan terbarukan (EBT) untuk meningkatkan pasokan daya listrik.

"Saat ini, pembangkit listrik dari EBT masih terbilang rendah, di kisaran lima persen dari total daya yang ada. Namun, untuk potensi sumber EBT di Kalbar, sangat besar," ujarnya di Pontianak, Kalbar, Jumat.

Ia menjelaskan salah satu potensi sumber EBT di Kalbar adalah limbah dari pabrik kelapa sawit.

Berdasarkan data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalbar, terdapat 132 perusahaan industri minyak kelapa sawit di Kalbar.

"Pabrik kelapa sawit itu sangat potensial dan dimanfaatkan melalui pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg). Limbah cair dari pabrik kelapa sawit dikumpulkan dan nanti akan ada gas metananya. Itu dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik," jelas dia.

Menurutnya, di Kalbar, PLTBg sudah diterapkan PT Sarana Esa Cita (SAC), yang beroperasi di Kabupaten Sambas.

Kapasitas daya yang dihasilkan dari PLTBG tersebut bisa mencapai dua MW dengan luas lahan 2,5 hektare. Untuk daya yang dijual ke PLN sebesar 500-1.000 kW.

"PLTBg tersebut dioperasionalkan sejak 2018. Namun, April 2021 baru dijual ke PLN," kata dia.

Menurutnya, ke depan potensi EBT lainnya juga terus dimaksimalkan seperti tenaga surya, air, dan lainnya, sehingga bauran energi listrik di Kalbar semakin baik.

"Tentu, komitmen kami dalam menghadirkan listrik hijau sejalan dengan upaya dan komitmen pemerintah," ujar dia.

Pewarta: Dedi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024