Sekretaris Jendral Sylva Indonesia mengatakan jika pihaknya berupaya mewujudkan masa depan berkelanjutan dengan berkolaborasi bersama para pemangku kepentingan untuk membuat komitmen dalam mitigasi perubahan iklim.
"Dengan adanya kerja sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih aman, sehat, dan berkelanjutan bagi semua," ucap Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia, Wahyu Agung di Pontianak, Selasa.
Wahyu menyampaikan jika saat ini perubahan iklim telah menjadi isu global yang dibahas oleh dunia karena perubahan iklim merupakan ancaman serius yang mempengaruhi lingkungan, kesehatan manusia, ekonomi, dan kesejahteraan sosial.
Oleh karena itu Sylva Indonesia menilai jika perubahan iklim menjadi satu di antara permasalahan lingkungan hidup dan kehutanan yang perlu segera diatasi sehingga mitigasi perubahan iklim menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan.
"Gerakan aksi mitigasi perubahan iklim juga dapat diperluas dengan dukungan berbagai sektor, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan lebih luas," ujarnya.
Mitigasi perubahan iklim dapat membantu mencegah kerusakan ekosistem, mengurangi frekuensi bencana alam, meningkatkan kualitas udara dan air, melindungi sektor ekonomi yang bergantung pada alam, serta melindungi kelompok masyarakat yang rentan dari dampak perubahan iklim.
Dan untuk itu Agung mengatakan diperlukan kolaborasi mengingat mitigasi perubahan iklim bukanlah tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tanggung jawab bersama yang membutuhkan partisipasi dan peran aktif dari seluruh pemangku kepentingan.
"Keberhasilan kolaborasi ini bergantung pada koordinasi dan komitmen yang baik antar pemangku kepentingan," kata Agung.
Kegiatan ini diikuti oleh 300 mahasiswa kehutanan dari 50 perguruan tinggi yang tergabung dalam Sylva Indonesia, serta melibatkan pemerintah, akademisi, NGO, dan sektor swasta.
Rapat ini bertujuan untuk merumuskan program kerja, memperkuat jaringan kerja sama, dan menciptakan program kerja untuk periode ke depan dengan fokus pada "Peran Sylva Indonesia dalam Aksi Mitigasi Perubahan Iklim melalui Kolaborasi Multi-Stakeholder".
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024