Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat menargetkan sebenyak 18 ribu anak bisa mengikuti imunisasi polio untuk menghindari penyakit dari infeksi virus tersebut.
"Sebanyak 18.824 anak dengan sasaran anak usia 0 sampai 59 bulan sejumlah 8.354 orang, anak PAUD dan TK sebanyak 4.314 orang dan anak usia SD sejumlah 6.156 orang, "Kata Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Maria Fransisca, Kamis.
Menurutnya, semua eleman masyarakat dan instansi diminta untuk mencapai target minimal 95 persen imunisasi polio, dimana artinya, semua anak-anak yang hadir di sini yang berusia 0 sampai 7 tahun harus diimunisasi polio.
Selain itu, Fransisca menambahkan, untuk memberikan perlindungan anak juga memerlukan kerja sama antara semua pihak termasuk Dinas SP3APMD, KPAD, kepolisian serta pihak terkait lainnya.
“Mungkin kalau ada yang belum mendapat bayangan penyakit polio itu seperti apa, sering kita melihat bahwa seorang anak di bawah 15 tahun tiba-tiba lumpuh sedang apa, sedang sehat-sehatnya tetapi tiba-tiba lumpuh," katanya.
Ia mengatakan pemberian pelayanan baik di sekolah TK Paud, SD dan Posyandu bahkan di fasilitas pelayanan kesehatan akan dilaksanakan pada 6 hingga 12 Agustus 2024.
“Dasar lengkap itu baru mencapai 44,66 persen pada tahun 2023 bagaimana kita mau melindungi anak-anak kalau cakupan imunisasi baru 44,66 persen, padahal kita membutuhkan lebih dari 85 persen anak-anak kita terimunisasi baru bisa memberikan perlindungan menyeluruh se-kabupaten,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Sebanyak 18.824 anak dengan sasaran anak usia 0 sampai 59 bulan sejumlah 8.354 orang, anak PAUD dan TK sebanyak 4.314 orang dan anak usia SD sejumlah 6.156 orang, "Kata Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Maria Fransisca, Kamis.
Menurutnya, semua eleman masyarakat dan instansi diminta untuk mencapai target minimal 95 persen imunisasi polio, dimana artinya, semua anak-anak yang hadir di sini yang berusia 0 sampai 7 tahun harus diimunisasi polio.
Selain itu, Fransisca menambahkan, untuk memberikan perlindungan anak juga memerlukan kerja sama antara semua pihak termasuk Dinas SP3APMD, KPAD, kepolisian serta pihak terkait lainnya.
“Mungkin kalau ada yang belum mendapat bayangan penyakit polio itu seperti apa, sering kita melihat bahwa seorang anak di bawah 15 tahun tiba-tiba lumpuh sedang apa, sedang sehat-sehatnya tetapi tiba-tiba lumpuh," katanya.
Ia mengatakan pemberian pelayanan baik di sekolah TK Paud, SD dan Posyandu bahkan di fasilitas pelayanan kesehatan akan dilaksanakan pada 6 hingga 12 Agustus 2024.
“Dasar lengkap itu baru mencapai 44,66 persen pada tahun 2023 bagaimana kita mau melindungi anak-anak kalau cakupan imunisasi baru 44,66 persen, padahal kita membutuhkan lebih dari 85 persen anak-anak kita terimunisasi baru bisa memberikan perlindungan menyeluruh se-kabupaten,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024