Warga Desa Ariung Mendalam Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat siap mengawal pembangunan jembatan gantung di desanya dengan anggaran pembangunan senilai Rp8,6 miliar.

"Kami sangat mendukung pembangunan jembatan gantung itu, namun kami juga siap mengawal pekerjaannya agar pelaksanaan benar-benar mengutamakan kualitas dan bekerja tepat waktu," kata Kepala Desa Ariung Mendalam Stefanus Rombongan, kepada ANTARA, di lokasi pembangunan jembatan gantung Ariung Mendalam Kapuas Hulu, Kamis.

Stefanus menyambut baik atas perhatian pemerintah, akan tetapi sangat disayangkan lokasi pembangunan jembatan gantung itu longsor yang akan berdampak terhadap bangunan PAUD di desanya.

Ia menjelaskan pada pengukuran lokasi pembangunan awalnya tidak mengenai bangunan PAUD, akan tetapi saat pengukuran terakhir ternyata pelaksanaan di lapangan menyampaikan bahwa bangunan PAUD terkena satu baris tiang.

"Saya tidak berani karena itu berkaitan dengan aset desa, selain itu yang kami heran tidak ada pembangunan penahan tebing, padahal lokasi tersebut longsor," ujarnya.

Stefanus meminta agar pelaksana pembangunan jembatan gantung tersebut benar-benar serius dalam membangun dengan mengutamakan kualitas pekerjaan.

"Kami warga Ariung Mendalam berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memperhatikan pembangunan jembatan gantung itu sebab menjadi urat nadi masyarakat, akan tetapi pelaksanaan pekerjaan kami harap bekerja tidak molor dari waktu kontrak," kata Stefanus.

Selain itu, Stefanus meminta agar dibangun juga penahan tebing agar tidak terjadi longsor pada pondasi jembatan gantung nantinya.

Sementara itu, Pejabat Pembuatan  Komitmen (PPK) 3.2  Provinsi Kalbar-Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah 3 Provinsi Kalbar Daniel Dixon Octora menjelaskan kontrak pekerjaan jembatan tersebut di mulai pada 1 Juli sampai dengan 31 Desember 2024, dengan nilai kontrak sebesar Rp8,6 miliar bersumpah dari APBN Kementerian PUPR.

Ia mengatakan saat ini pekerjaan tahap field engineering salah satunya penyelidikan tanah.

Atas keterlambatan pekerjaan dari kontrak 1 Juli 2024, yang baru dimulai sekitar seminggu ini, Daniel menjelaskan dikarenakan saat ini masih tahap field engineering serta disamping itu juga mendatangkan alat bor yang juga perlu menunggu hasil soil tes.

"Informasi dari penyediaan jasa minggu depan sudah bergerak," katanya.

Daniel mengatakan selaku PPK melaksanakan semua paket pekerjaan sesuai ketentuan dan aturan yang berlaku.

Di tempat terpisah salah satu salah satu warga Kota Putussibau Agustinus menyesalkan atas pelaksana pekerjaan pembangunan jembatan gantung Ariung Mendalam tidak dimulai sesuai kontrak yang harusnya dimulai pada 1 Juli 2024.

"Pekerjaan itu telat kurang lebih satu bulan, sedangkan masa kontrak tinggal tersisa empat bulan lagi, jangan sampai hanya mengejar batas waktu kontrak kualitas pekerjaan diabaikan, yang kasihan masyarakat yang menikmati pembangunan itu," kata Agustinus.

Agustinus meminta pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat agar selektif dalam memilih penyediaan jasa apalagi jika menggunakan e-katalog.

"Kami masyarakat mendukung program pembangunan pemerintah, akan tetapi setiap pelaksana pekerjaan juga harus mengutamakan kualitas pekerjaan dan pelaksana yang betul-betul profesional," katanya.
Kepala Desa Ariung Mendalam Stefanus Rombongan menunjukkan tanah longsor di sekitar lokasi pembangunan jembatan gantung di Desa Ariung Mendalam Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Kamis (1/08/2024). ANTARA (Teofilusianto Timotius)

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024