Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kapuas Hulu, Kalbar, Abang Chairul Saleh meminta desa, yang memiliki potensi pariwisata untuk segera membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis) untuk mengelola dan mengembangkan objek wisata di desanya masing-masing.
"Rata-rata objek wisata berada di pedesaan, jadi penting pokdarwis dibentuk agar bisa mengelola dan mengembang potensi wisata untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan desa," katanya di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar, Minggu.
Abang menyampaikan untuk saat ini Kapuas Hulu hanya memiliki 13 pokdarwis dari 278 desa yang tersebar di 23 kecamatan.
Sedangkan, enam desa di antaranya baru saja mengusulkan untuk membentuk pokdarwis setelah satu bulan diluncurkannya sistem informasi layanan pokdarwis berbasis digital pada 3 Juli 2024.
"Kami target empat pokdarwis setelah peluncuran layanan tersebut, ternyata ada enam yang mengusulkan, tentu itu respons positif dari pihak desa," kata Abang.
Keenam pokdarwis tersebut yaitu Banua Sosoak, Desa Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan, dengan potensi pariwisata budaya; Tambun Dua Soronan, Desa Urang Unsa, Kecamatan Putussibau Selatan; Telaga Kumang Pegari, Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar; Alam Bukit Tilung, Desa Nanga Raun, Kecamatan Kalis; Pantai Musiman Karangan, Desa Pala Pulau, Kecamatan Putussibau Utara; dan Kensuray Mansang, Desa Kensuray Kecamatan Kalis.
"Enam pokdarwis itu diajukan melalui pemerintahan desa, kami berharap desa lainnya juga segera membentuk pokdarwis," katanya.
Ia berharap dengan adanya Pokdarwis potensi pariwisata di desa terus berkembang selain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, juga dapat menambah lapangan pekerjaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Rata-rata objek wisata berada di pedesaan, jadi penting pokdarwis dibentuk agar bisa mengelola dan mengembang potensi wisata untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan desa," katanya di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalbar, Minggu.
Abang menyampaikan untuk saat ini Kapuas Hulu hanya memiliki 13 pokdarwis dari 278 desa yang tersebar di 23 kecamatan.
Sedangkan, enam desa di antaranya baru saja mengusulkan untuk membentuk pokdarwis setelah satu bulan diluncurkannya sistem informasi layanan pokdarwis berbasis digital pada 3 Juli 2024.
"Kami target empat pokdarwis setelah peluncuran layanan tersebut, ternyata ada enam yang mengusulkan, tentu itu respons positif dari pihak desa," kata Abang.
Keenam pokdarwis tersebut yaitu Banua Sosoak, Desa Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan, dengan potensi pariwisata budaya; Tambun Dua Soronan, Desa Urang Unsa, Kecamatan Putussibau Selatan; Telaga Kumang Pegari, Desa Sungai Abau, Kecamatan Batang Lupar; Alam Bukit Tilung, Desa Nanga Raun, Kecamatan Kalis; Pantai Musiman Karangan, Desa Pala Pulau, Kecamatan Putussibau Utara; dan Kensuray Mansang, Desa Kensuray Kecamatan Kalis.
"Enam pokdarwis itu diajukan melalui pemerintahan desa, kami berharap desa lainnya juga segera membentuk pokdarwis," katanya.
Ia berharap dengan adanya Pokdarwis potensi pariwisata di desa terus berkembang selain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, juga dapat menambah lapangan pekerjaan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024