Sedikitnya 15 warga sipil tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan artileri dari kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di El Fasher, ibu kota Negara Bagian North Darfur di Sudan barat, kata kelompok aktivis pro-demokrasi setempat pada Kamis.

Komite Perlawanan El Fasher membagikan foto di laman Facebook mereka yang menunjukkan kerusakan rumah warga akibat serangan artileri tersebut.

Gubernur Darfur Minni Minnawi, dalam sebuah unggahan di X, menggambarkan serangan itu sebagai "kejahatan kejam dan teroris yang ditambahkan ke catatan RSF."

Dia mengatakan bahwa "pada Kamis, RSF meluncurkan serangan artileri berat di El Fasher, menargetkan warga sipil tak bersenjata di rumah mereka, pasar ternak di bagian barat kota itu, dan lingkungan Al Radif dan Al-Thawra."

"(Serangan tersebut) mengakibatkan kematian puluhan orang dan banyak korban luka," kata dia menambahkan, meski tidak merinci jumlah pasti korban.

RSF belum mengeluarkan komentar apa pun tentang serangan itu.

Sejak 10 Mei, El Fasher telah menjadi lokasi bentrokan antara tentara Sudan dan RSF, meski peringatan internasional untuk tidak melakukan pertempuran di kota itu, yang berfungsi sebagai pusat operasi kemanusiaan untuk kawasan barat Darfur yang luas.

Sejak pertengahan April tahun lalu, tentara Sudan dan RSF telah terlibat dalam konflik yang telah merenggut 18.800 nyawa dan menyebabkan sekitar 10 juta orang mengungsi, menurut PBB.

Sumber: Anadolu-OANA



 

Pewarta: Katriana

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024