Guru Besar Sejarah Universitas Sumatra Utara, Prof Budi Agustono menyebutkan di tengah majunya arus teknologi dan informasi konten digital berkaitan sejarah sangat penting dalam rangka mencerdaskan kaum milenial untuk kenal akan sejarah tersebut.
"Pendekatan untuk mengenalkan dan menarik minat kaum milenial untuk mengenal sejarah saat ini dengan konten digital," ujarnya saat memberikan kuliah umum pada mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak yang digelar Prodi Sejarah, FKIP Untan di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa tidak dipungkiri saat ini konten digital berupa konten video, foto dan lainnya terkait sejarah masih minim. Hal itu perlu menjadi perhatian semua pihak.
"Konten digital terkait sejarah masih minim. Solusinya harus diperbanyak dan lebih menarik. Sehingga bisa menggiring anak milenial cinta sejarah dan dengan sejarah bisa lebih cerdas," papar dia.
Pada sisi lainnya, ia mengatakan tentu konten digital itu hanya bersifat pengantar saja untuk mengenalkan lebih singkat. Ia tetap menyarankan kaum milenial atau mahasiswa untuk membaca buku sejarah karena dalam tulisan di buku tentu lebih detail dan lengkap.
"Tidak dipungkiri minat membaca buku apalagi sejarah tidak begitu digemari milenial. Namun kembali solusinya mereka harus digiring melalui konten digital yang disebar melalui media sosial. Untuk informasi lengkap diarahkan membaca buku," papar dia.
Menurutnya untuk proses penyadaran sejarah itu menjadi tanggungjawab semua pihak dan itu harus melibatkan komunitas, kampus, pemerintah dari pusat hingga daerah serta lainnya.
"Bisa juga dengan memberi perhatian terhadap aspirasi sejarah untuk bacaan-bacaan kaum milenial itu sehingga sejarah itu bisa diterima sebagai sebuah bacaan yang menyenangkan untuk generasi muda," kata dia.
Ia juga meminta pemerintah daerah untuk bisa menjaga bangunan bersejarah karena hal itu bisa menjadi media nyata dan mudah dipelajari kaum muda. Sehingga semakin tertarik untuk belajar sejarah.
"Kemudian kepada museum daerah juga untuk terus aktif mengenalkan sejarah dari apa yang ada di dalam museum itu sendiri. Tugas bersama kita untuk mengenalkan sejarah untuk mencerdaskan bangsa," kata dia.
Sementara itu, Ketua Program Studi Sejarah, FKIP Untan Pontianak, Andang Firmansyah, M.Pd mengatakan kuliah umum yang dihadiri mahasiswa yang merupakan kaum milenial lintas program studi dalam rangka memberikan informasi pentingnya mempelajari sejarah.
"Sebagaimana tema kegiatan ini memposisikan kaum milenial yang bisa menjadi bagian penting dalam mencerdaskan sejarah," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Guru Besar: Konten digital penting cerdaskan milineal kenal sejarah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Pendekatan untuk mengenalkan dan menarik minat kaum milenial untuk mengenal sejarah saat ini dengan konten digital," ujarnya saat memberikan kuliah umum pada mahasiswa Universitas Tanjungpura Pontianak yang digelar Prodi Sejarah, FKIP Untan di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa tidak dipungkiri saat ini konten digital berupa konten video, foto dan lainnya terkait sejarah masih minim. Hal itu perlu menjadi perhatian semua pihak.
"Konten digital terkait sejarah masih minim. Solusinya harus diperbanyak dan lebih menarik. Sehingga bisa menggiring anak milenial cinta sejarah dan dengan sejarah bisa lebih cerdas," papar dia.
Pada sisi lainnya, ia mengatakan tentu konten digital itu hanya bersifat pengantar saja untuk mengenalkan lebih singkat. Ia tetap menyarankan kaum milenial atau mahasiswa untuk membaca buku sejarah karena dalam tulisan di buku tentu lebih detail dan lengkap.
"Tidak dipungkiri minat membaca buku apalagi sejarah tidak begitu digemari milenial. Namun kembali solusinya mereka harus digiring melalui konten digital yang disebar melalui media sosial. Untuk informasi lengkap diarahkan membaca buku," papar dia.
Menurutnya untuk proses penyadaran sejarah itu menjadi tanggungjawab semua pihak dan itu harus melibatkan komunitas, kampus, pemerintah dari pusat hingga daerah serta lainnya.
"Bisa juga dengan memberi perhatian terhadap aspirasi sejarah untuk bacaan-bacaan kaum milenial itu sehingga sejarah itu bisa diterima sebagai sebuah bacaan yang menyenangkan untuk generasi muda," kata dia.
Ia juga meminta pemerintah daerah untuk bisa menjaga bangunan bersejarah karena hal itu bisa menjadi media nyata dan mudah dipelajari kaum muda. Sehingga semakin tertarik untuk belajar sejarah.
"Kemudian kepada museum daerah juga untuk terus aktif mengenalkan sejarah dari apa yang ada di dalam museum itu sendiri. Tugas bersama kita untuk mengenalkan sejarah untuk mencerdaskan bangsa," kata dia.
Sementara itu, Ketua Program Studi Sejarah, FKIP Untan Pontianak, Andang Firmansyah, M.Pd mengatakan kuliah umum yang dihadiri mahasiswa yang merupakan kaum milenial lintas program studi dalam rangka memberikan informasi pentingnya mempelajari sejarah.
"Sebagaimana tema kegiatan ini memposisikan kaum milenial yang bisa menjadi bagian penting dalam mencerdaskan sejarah," kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Guru Besar: Konten digital penting cerdaskan milineal kenal sejarah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024