Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Papua menggelar deklarasi pemilihan umum (pemilu) guna memperkuat lagi komitmen damai menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang berlangsung di halaman Kantor Wilayah Kemenag setempat, Selasa (13/8).
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Agama Provinsi Papua Klemens Taran di Jayapura, Selasa, mengatakan melalui deklarasi tersebut pihaknya optimistis keberadaan politisasi agama tidak akan terjadi.
"Kami melibatkan para tokoh agama sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menyerukan pilkada damai di Provinsi Papua," katanya di Jayapura.
Menurut dia, Papua adalah tanah yang kaya dengan keberagaman, baik itu keberagaman budaya, agama, maupun adat istiadat.
"Oleh karena itu keberagaman ini adalah anugerah yang harus di syukuri dan jaga bersama," ujarnya.
Dia menjelaskan pilkada adalah momentum penting dalam kehidupan demokrasi agar dapat memilih pemimpin yang akan membawa Papua menuju masa depan yang lebih baik.
"Oleh karena itu dalam proses ini, semua harus mengedepankan semangat persatuan, kedamaian, dan toleransi. Mari jadikan pilkada ini sebagai ajang untuk memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara sesama.
Menurut Klemens, pihaknya yakin bahwa dengan doa, kerja keras, dan kerja sama maka dapat mewujudkan pilkada yang damai, aman, dan sukses.
Sementara itu, salah seorang tokoh agama MPA Mauri mengatakan pihaknya akan terus mendukung pemerintah dalam menyerukan pilkada damai. Oleh karena itu pihaknya mengajak masyarakat agar selalu menghormati perbedaan.
Menurut Klemens, pihaknya yakin bahwa dengan doa, kerja keras, dan kerja sama maka dapat mewujudkan pilkada yang damai, aman, dan sukses.
Sementara itu, salah seorang tokoh agama MPA Mauri mengatakan pihaknya akan terus mendukung pemerintah dalam menyerukan pilkada damai. Oleh karena itu pihaknya mengajak masyarakat agar selalu menghormati perbedaan.
"Pilkada sebagai pesta demokrasi, oleh karena itu saling menghormati dalam setiap perbedaan adalah hal yang penting guna terwujudnya daerah yang aman dan damai," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024