Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) menyatakan kesiapan untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Festival Budaya Melayu ke-13 yang akan digelar pada Oktober 2024.

"Ajang tahunan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," kata Penjabat (Pj) Ketua TP-PKK Kalbar yang juga Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kalbar Windy Prihastari Harisson, di Pontianak, Selasa.

Ia menyatakan kegiatan tersebut memiliki peran strategis dalam mengenalkan dan melestarikan budaya Melayu serta meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Pemprov Kalbar sangat mendukung pelaksanaan Festival Budaya Melayu ke-13. Ini adalah upaya penting untuk mengenalkan kekayaan budaya kita kepada generasi muda, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya UMKM," tuturnya.

Festival yang akan melibatkan 14 kabupaten/kota di Kalbar itu dipandang sebagai sarana efektif untuk memperkenalkan Budaya Melayu kepada masyarakat luas, termasuk generasi muda. Windy berharap, festival ini dapat menjadi ajang bagi masyarakat untuk terlibat aktif dan menikmati berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan.

"Festival ini terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Selain lomba-lomba kesenian dan olahraga, festival ini juga menjadi platform untuk mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif dari setiap daerah," tuturnya.

Pada tempat yang sama Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kalbar Prof  Chairil Effendy menjelaskan bahwa Festival Budaya Melayu ke-13 akan diselenggarakan pada 19 - 23 Oktober 2024. Festival ini juga diharapkan bisa meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebudayaan Melayu yang kaya dan beragam.

"Tahun ini Festival Budaya Melayu akan melibatkan berbagai kegiatan seperti sastra, olahraga, kuliner, dan diskusi budaya. Kami ingin agar masyarakat lebih mengenal dan mencintai kebudayaan Melayu melalui berbagai kegiatan yang telah disiapkan," katanya. 

Menariknya, Chairil juga menyebutkan bahwa Festival Budaya Melayu ke-13 tahun ini akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dengan adanya kemungkinan keterlibatan komunitas Melayu dari negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura, yang diharapkan dapat menambah kemeriahan dan memperkuat jalinan budaya antarnegara.

"Festival tahun ini akan sedikit berbeda, karena kemungkinan akan ada partisipasi dari komunitas Melayu dari negara lain, seperti Sarawak (Malaysia), Brunei Darussalam, dan Singapura. Kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari masyarakat untuk menyukseskan acara ini," ucap Chairil.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024