Anggota DPR RI Dave Laksono mengatakan bahwa pembahasan pembentukan matra ke-4 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Siber kemungkinan akan dioper (carry over) ke DPR RI periode selanjutnya.
"Jadi mungkin ini adalah salah satu pekerjaan yang di-carry over ke pemerintahan berikutnya," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Sebab, kata dia, masa sidang DPR RI periode 2019-2024 sudah akan berakhir, menyusul pelantikan anggota dewan periode baru pada 1 Oktober 2024.
"Bilamana anggaran Angkatan Siber ini akan dibuat kan harus ada satu dasar hukumnya, ada undang-undangnya, terus juga harus ada ketegasan jelasnya, terus juga tupoksi-nya seperti apa. Nah, ini semua yang harus benar-benar dimatangkan dan ini kan tidak bisa kita buat dalam waktu segera," ujarnya.
Dia menyebut bahwa Komisi I DPR pada Senin (2/9), juga telah menggelar rapat bersama Badan Siber Sandi Negara (BSSN). Di mana, BSSN menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Angkatan Siber untuk TNI.
"Kemarin kan kami juga rapat dengan BSNN, kami bahas anggaran mereka, alhamdulillah anggarannya sudah membaik dari yang dulunya di bawah setengah 'T' (triliun), sekarang sudah lebih dari satu 'T' (triliun), akan tetapi anggaran itu kan harus disesuaikan dengan fungsinya," tuturnya.
Sebelumnya, Senin (2/9), Kepala BSSN Hinsa Siburian mendukung pembentukan Angkatan Siber atau matra keempat untuk TNI.
"Prinsipnya, BSSN sama-lah, kita mendukung kebijakan pemerintah," kata Hinsa setelah menggelar rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Dia menilai wacana tersebut ideal karena untuk menjawab tantangan yang ada saat ini. Jika melihat dunia internasional, menurutnya, tantangan-tantangan di bidang siber sejauh ini terus berkembang.
Dia pun tak mempermasalahkan jika ada wacana pembentukan matra baru di angkatan darat tersebut, yang sama-sama membidangi urusan siber, namun BSSN sejauh ini belum ada pembicaraan dengan DPR mengenai hal itu.
"Tantangan itu kan berkembang terus, harus kita bisa mampu adaptif menyesuaikannya dengan perkembangan," kata Letnan Jenderal TNI purnawirawan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Jadi mungkin ini adalah salah satu pekerjaan yang di-carry over ke pemerintahan berikutnya," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Sebab, kata dia, masa sidang DPR RI periode 2019-2024 sudah akan berakhir, menyusul pelantikan anggota dewan periode baru pada 1 Oktober 2024.
"Bilamana anggaran Angkatan Siber ini akan dibuat kan harus ada satu dasar hukumnya, ada undang-undangnya, terus juga harus ada ketegasan jelasnya, terus juga tupoksi-nya seperti apa. Nah, ini semua yang harus benar-benar dimatangkan dan ini kan tidak bisa kita buat dalam waktu segera," ujarnya.
Dia menyebut bahwa Komisi I DPR pada Senin (2/9), juga telah menggelar rapat bersama Badan Siber Sandi Negara (BSSN). Di mana, BSSN menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Angkatan Siber untuk TNI.
"Kemarin kan kami juga rapat dengan BSNN, kami bahas anggaran mereka, alhamdulillah anggarannya sudah membaik dari yang dulunya di bawah setengah 'T' (triliun), sekarang sudah lebih dari satu 'T' (triliun), akan tetapi anggaran itu kan harus disesuaikan dengan fungsinya," tuturnya.
Sebelumnya, Senin (2/9), Kepala BSSN Hinsa Siburian mendukung pembentukan Angkatan Siber atau matra keempat untuk TNI.
"Prinsipnya, BSSN sama-lah, kita mendukung kebijakan pemerintah," kata Hinsa setelah menggelar rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Dia menilai wacana tersebut ideal karena untuk menjawab tantangan yang ada saat ini. Jika melihat dunia internasional, menurutnya, tantangan-tantangan di bidang siber sejauh ini terus berkembang.
Dia pun tak mempermasalahkan jika ada wacana pembentukan matra baru di angkatan darat tersebut, yang sama-sama membidangi urusan siber, namun BSSN sejauh ini belum ada pembicaraan dengan DPR mengenai hal itu.
"Tantangan itu kan berkembang terus, harus kita bisa mampu adaptif menyesuaikannya dengan perkembangan," kata Letnan Jenderal TNI purnawirawan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024