Pemerintah Desa Podorukun Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat berhasil masuk nominasi dalam lomba desa tingkat nasional dengan menonjolkan pengelolaan kulit kopi menjadi teh.

"Kami melihat kulit kopi liberika yang banyak terbuang sia-sia, ternyata bisa diolah menjadi teh. Inovasi ini pun tidak perlu teknologi tinggi dan modal yang mahal. Produksi teh ini berdasarkan pesanan baik dari pemerintah maupun masyarakat luas yang dikelola oleh Kelompok Tanah Cahaya Kayong Seponti," kata Kepala Desa Podorukun, Mukhlas.

Menurutnya, pengembangan kopi liberika yang menjadi produk unggulan di desa tersebut telah dikembangkan seluas  81 hektare (ha).

Kopi liberika bisa berproduksi 40 ton per tahun dan telah berhasil meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Selama ini juga kami telah bekerjasama dengan Kojal Foundation, Bank Indonesia dan Tropenbos serta Dinas Pertanian dan Pangan KKU," kata Mukhlas.

Selain kopi liberika, produk unggulan lainnya pada sektor pertanian yaitu produksi singkong dan keladi yang diolah menjadi keripik berbagai rasa.

Dalam setahun, lahan perkebunan menghasilkan 30 ton singkong dengan nominal kurang lebih Rp90 juta dan 70 ton keladi dengan nominal kurang lebih Rp490 juta yang diolah menjadi keripik aneka rasa.

Selain itu, ada 10 pelaku usaha rumahan yang mengolah aneka keripik ini dengan omzet Rp120 juta per tahun.

Mukhlas memaparkan bahwa 11 program dalam mengikuti lomba desa tersebut  diantaranya program ketahanan pangan, penanggulangan kemiskinan, pencegahan dan penanggulangan stunting, pembangunan desa, program pendidikan, kesehatan masyarakat, peningkatan kapasitas perangkat desa, peningkatan ekonomi masyarakat, pelestarian lingkungan, pelestarian adat dan budaya.

Pewarta: Rizal

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024