Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mempelajari pengalaman dari negara lain serta membangun kolaborasi multisektor untuk mengoptimalkan pelaksanaan transformasi digital di Indonesia.

"Transformasi digital adalah usaha global. Indonesia tidak dapat berjalan sendiri. Kita perlu berdiskusi dan belajar dari pengalaman negara-negara lain, baik dari global north maupun global south," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria dalam keterangan persnya di Jakarta pada Jumat.

Nezar mengemukakan bahwa kolaborasi baik antara negara maju dan negara berkembang diperlukan untuk mempersempit kesenjangan antar-negara dalam pelaksanaan transformasi digital global.

Oleh karena itu, Kemenkominfo selaku penanggung jawab pelaksanaan transformasi digital nasional membuka diri untuk belajar dan berkolaborasi dengan negara lain.



Nezar mengatakan bahwa pemerintah perlu mempelajari regulasi terkait teknologi dan digitalisasi serta penerapannya di negara lain agar bisa merancang strategi transformasi digital yang tepat.

"Keseimbangan antara pemanfaatan teknologi digital dan proteksi hak-hak masyarakat di peraturan perundangan Indonesia akan semakin baik dengan mengambil pembelajaran dari negara-negara lain dan dikontekstualisasikan ke situasi di negeri kita," katanya.

Sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan pelaksanaan transformasi digital, lokakarya tentang tata kelola platform digital bagi para regulator di Indonesia dilaksanakan di Jakarta pada Rabu (18/9).

Nezar mengatakan bahwa para pengambil kebijakan bisa memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh dari lokakarya itu dalam merancang kebijakan tentang pemanfaatan teknologi.

"Kita bisa membawa pulang ide-ide, strategi yang bermanfaat, serta bisa menerapkannya dalam pekerjaan kita masing-masing," katanya.


 

Pewarta: Livia Kristianti

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024