Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, Jawa Barat menyatakan sebanyak 45.325 warga terdampak bencana gempa bumi berkekuatan 5.0 magnitudo yang terjadi di daerah itu pada Rabu (18/9).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska mengatakan puluhan ribu warga terdampak itu berasal dari total 11.682 kepala keluarga di delapan kecamatan.

"Dari sekian banyak masyarakat yang terdampak gempa bumi, sebanyak 9.229 jiwa mengungsi dan bertahan di tenda pengungsian yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Satu orang meninggal dunia," kata Uka di Kabupaten Bandung, Jumat.

Uka mengatakan lokasi tenda pengungsian warga terdampak gempa bumi itu tersebar di berbagai desa yakni sebanyak 65 tenda di Desa Cibeureum, delapan tenda di Desa Tarumajaya, 16 tenda di Desa Cikembang, 18 tenda di Desa Cihawuk, dan dua tenda di Desa Sukapura.

"Untuk diketahui bahwa data ini bersifat dinamis dan akan dilaksanakan update data secara berkala. Pendataan dan survei lokasi serta mengimbau warga untuk segera mengungsi (mandiri) ke rumah warga atau keluarga yang lebih aman, jika terjadi gempa bumi susulan," ujarnya.

Dia mengungkapkan Pemkab Bandung telah menyiapkan kebutuhan logistik darurat gempa bumi. Mulai dari kebutuhan dasar berupa makanan siap saji, air mineral, biskuit bayi, dan makanan pendamping asi.

Kemudian peralatan rumah tangga, mulai dari family kit, selimut, matras, popok bayi, popok dewasa, pembalut hingga peralatan lainnya seperti karung, terpal, cangkul, sekop, tenda keluarga dan alat kebersihan.

"Obat-obatan dan vitamin, mulai dari obat batuk anak, multivitamin, masker medis dan masker anak sudah disiapkan," kata dia.

Lebih lanjut, BPBD Kabupaten Bandung mencatat dampak dari gempa tersebut telah merusak sebanyak 4.686 rumah warga, 71 sarana pendidikan, 89 sarana ibadah, sembilan fasilitas kesehatan dan 21 fasilitas umum baik rusak berat, sedang maupun ringan.

“Saat ini pemerintah masih melakukan asesmen dampak kerusakan musibah bencana alam gempa bumi tersebut,” katanya.

Dia mengatakan kondisi rumah atau bangunan yang rusak berat akan mendapatkan bantuan dari BNPB sebesar Rp60 juta. Sedangkan untuk rumah usak sedang mendapatkan bantuan Rp30 juta dan rusak ringan Rp15 juta.

"Ini tentu, semuanya kembali kepada data. Ketepatan data ini tidak hanya pada suka atau tidak suka, tapi harus berdasarkan data faktual di lapangan," katanya.
 


 

Pewarta: Rubby Jovan Primananda

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024