Manajer Manchester United Erik ten Hag menegaskan bahwa dirinya tidak takut dipecat meskipun timnya menderita kekalahan telak 0-3 di kandang sendiri saat menghadapi Tottenham Hotspur pada Minggu (29/9).

Kekalahan telak di Old Trafford dari Tottenham Hotspur semakin meningkatkan tekanan terhadap pelatih asal Belanda itu yang hanya meraih tiga kemenangan dari delapan laga terakhir.

Dalam laga tersebut, United kehilangan Bruno Fernandes yang diganjar kartu merah di babak pertama. Namun, meski masih lengkap di awal pertandingan, United tampak kalah dalam banyak aspek permainan. Kekalahan ini memunculkan spekulasi mengenai masa depan Ten Hag di kursi manajer.

Saat ditanya apakah ia khawatir petinggi Manchester United akan mencari pengganti, Ten Hag menjawab tidak mengkhawatirkan hal tersebut.

"Saya tidak memikirkan hal ini," tegas Ten Hag seperti dikutip dari ESPN.

"Kami sudah membuat keputusan berdasarkan evaluasi yang jelas (di musim panas) tentang apa yang perlu ditingkatkan dan bagaimana kami ingin membentuk skuad, tetapi kami tahu itu akan memakan waktu. Kami membutuhkan waktu. Kami semua berada di perahu yang sama. Kepemilikan, staf, dan para pemain juga. Saya tidak khawatir tentang itu," lanjut Ten Hag.

Ten Hag juga mengkritik gol yang mereka terima saat hasil imbang 1-1 melawan FC Twente di Liga Europa pekan lalu, di mana bek Bart van Rooij berhasil menembus lini tengah United tanpa perlawanan.

Situasi serupa terjadi dalam pertandingan melawan Spurs, ketika bek Tottenham Micky van de Ven melakukan aksi solo dari lini belakang untuk menciptakan gol pembuka hanya dalam waktu tiga menit.

Ten Hag frustrasi dengan gol yang terjadi dua kali dalam waktu empat hari, tetapi ia tetap yakin bahwa para pemainnya masih mendengarkan instruksinya.



"Ya, saya yakin," ujar Ten Hag.

"Tapi jelas dan terang benderang bahwa ketika Anda kebobolan gol seperti ini lagi, hal seperti itu seharusnya tidak terjadi, terutama ketika kami sudah membahasnya dengan keras dan jelas."

Dalam waktu dekat, United menghadapi jadwal laga yang tidak mudah dengan laga tandang melawan FC Porto di Europa League dan Aston Villa di Liga Premier pekan ini. Pertandingan di Villa Park pada Minggu nanti menjadi yang terakhir sebelum jeda internasional dan jika hasil buruk terus berlanjut, desakan agar Ten Hag dipecat akan semakin keras.

"Selalu ada pertandingan baru," tambah Ten Hag.

"Ini akan menjadi hari yang baru dan jelas Anda harus belajar sebagai tim. Tidak bisa terjadi dua kali dalam empat hari bahwa seorang bek bisa menggiring bola melewati seluruh tim. Anda tidak boleh membuat kesalahan seperti itu dalam sepak bola," tutupnya.



 

Pewarta: Aditya Ramadhan

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024