Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Kalimantan Barat Ani Sofian mengatakan pakaian batik sudah menjadi kebanggaan dan identitas bangsa serta digunakan tidak hanya dalam situasi formal, namun juga banyak dikenakan pada acara-acara non formal hingga acara santai.

"Di lingkup Pemkot Pontianak, pakaian batik tidak hanya dikenakan pada momen Hari Batik Nasional, tetapi setiap Kamis dan Jumat, ASN di lingkungan Pemkot Pontianak mengenakan batik untuk kerja sebagai wujud cinta dan kebanggaan kita terhadap warisan budaya,” ujarnya saat melakukan peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober di Pontianak, Rabu.

Ia menambahkan dengan mengenakan batik tidak hanya memperkuat rasa nasionalisme, tetapi juga menjadi cara untuk memperkenalkan batik kepada masyarakat luas dan mengingatkan generasi muda akan pentingnya menjaga kebudayaan lokal.

Baca juga: Mendukung kemajuan perempuan Indonesia melalui batik

“Peringatan Hari Batik Nasional ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk terus meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap batik dan memperluas penggunaannya, tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, namun juga pada acara formal dan kenegaraan,” ucapnya.

"Melalui pemakaian batik di berbagai kesempatan, kita tidak hanya mengenalkan batik kepada dunia, tetapi juga menegaskan bahwa batik adalah milik kita, milik bangsa Indonesia," kata Ani Sofian.

Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober diperingati sebagai pengakuan UNESCO terhadap batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi sejak 2009.

"Dengan adanya momen ini, diharapkan masyarakat semakin bangga menggunakan batik dan terus melestarikannya di masa depan," kata dia.*

Baca juga: Busana Batik dan songket Indonesia ditampilkan di Italia

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024