Kematian seorang perempuan berinisial Y (38) warga Tanjung Duren Kecamatan Grogol Petamburan DKI Jakarta yang jatuh dari lantai tiga salah satu pusat perbelanjaan di Kubu Raya diduga karena depresi.

”Setelah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi oleh Satuan Reskrim Polres Kubu Raya, terutama terhadap pihak keluarga korban, terungkap bahwa korban mengalami depresi akibat masalah ekonomi. Korban beberapa kali mengutarakan niat untuk bunuh diri kepada keluarganya,” ungkap Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, Jumat.

Ade mengungkapkan bahwa setelah memeriksa sejumlah saksi, rekaman CCTV, dan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta dari keterangan keluarga korban, diketahui bahwa korban mengalami depresi akibat tekanan ekonomi dan kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Baca juga: Polisi selidiki kematian perempuan di pusat perbelanjaan di Kubu Raya

Diketahui, korban yang tinggal di salah satu kamar kos di Kota Pontianak pergi bersama ibunya ke mall Kubu Raya dengan menggunakan taksi online.

Ibu dan anak tersebut sempat makan bersama di sebuah restoran cepat saji, kemudian korban meminta izin kepada ibunya untuk ke toilet. Sebelum pergi ke toilet, korban sempat mencium pipi ibunya. Namun, setelah lebih dari satu jam, korban tidak kunjung kembali.

”Saat korban tak kunjung kembali, ibu korban mendatangi pusat informasi mall Kubu Raya untuk meminta bantuan mencari keberadaan anaknya. Dari keterangan dan ciri-ciri yang diberikan, pihak mall membawa ibu korban ke kantor manajemen untuk memberitahukan tentang peristiwa tragis tersebut dan membawa ibu korban ke Rumah Sakit Soedarso,” kata Ade.

Ade juga menambahkan bahwa pihak keluarga korban telah mengikhlaskan kematian korban dan menolak dilakukan otopsi. Rencananya, keluarga akan segera melakukan kremasi terhadap jenazah.

Lebih lanjut, Ade menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi anggota keluarga dan segera mencari bantuan jika ada yang mengalami masalah mental atau depresi.

”Jangan ragu untuk mencari bantuan dari tenaga profesional jika ada anggota keluarga yang mengalami depresi. Kami berharap kejadian serupa dapat dihindari,” kata Ade.

Baca juga: Polres Blitar tangani kasus kematian santri

Pewarta: Ridho

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024