Penjabat Gubernur (PJ) Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson menyerukan semua suku yang ada di provinsi itu untuk terus menjaga persatuan antar suku agar tercipta toleransi antar-etnis demi membangun provinsi yang lebih maju lagi.
"Semoga persatuan dan toleransi-toleransi antar-etnis tetap terjaga dan kita rasanya semua sepakat untuk terus membangun Kalimantan Barat yang kita cintai ini," kata Harrison saat meresmikan Rumah Adat Hakka, di Kubu Raya, Jumat.
Ia mengatakan hari ini menjadi tanda kerukunan dan menjadi persatuan semua etnis, semua suku di Kalbar, bahu-membahu untuk terus bertoleransi. Harrison ingin adanya persatuan tanpa membeda-bedakan suku dan etnis yang ada di Kalimantan Barat ini.
Perbedaan suku dan ras, kata dia, tidak boleh menjadi halangan untuk bersatu demi terciptanya suasana yang nyaman. "Selain akan menjadi destinasi wisata, Rumah Adat Suku Hakka ini juga akan menjadi ikon persatuan kita," tuturnya.
"Ini merupakan suatu simbol kerukunan dan menjadi simbol persatuan di Kalimantan Barat," kata Harrison.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perhakin (Perkumpulan Hakka Indonesia) Kalbar Periode 2022-2026 Mulyadi mengatakan tujuan didirikannya Rumah Adat Hakka Kalbar sebagai wadah bagi warga Tionghoa Hakka dalam mempererat persatuan serta rasa kekeluargaan yang berasaskan Pancasila.
Mulyadi ingin kerja keras dan kebersamaan berkontribusi dalam segala bidang, termasuk budaya dan sosial, yang telah menjadi sejarah di Kalimantan Barat.
Ia pun berpesan Generasi muda Hakka agar terus menjaga warisan budaya yang ada dan memperkuat hubungan dengan komunitas lain, baik di Kalbar maupun di luar provinsi itu.
"Rumah ini bukan hanya sebagai pusat budaya, melainkan sebagai pengetahuan dan warisan leluhur kita," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Semoga persatuan dan toleransi-toleransi antar-etnis tetap terjaga dan kita rasanya semua sepakat untuk terus membangun Kalimantan Barat yang kita cintai ini," kata Harrison saat meresmikan Rumah Adat Hakka, di Kubu Raya, Jumat.
Ia mengatakan hari ini menjadi tanda kerukunan dan menjadi persatuan semua etnis, semua suku di Kalbar, bahu-membahu untuk terus bertoleransi. Harrison ingin adanya persatuan tanpa membeda-bedakan suku dan etnis yang ada di Kalimantan Barat ini.
Perbedaan suku dan ras, kata dia, tidak boleh menjadi halangan untuk bersatu demi terciptanya suasana yang nyaman. "Selain akan menjadi destinasi wisata, Rumah Adat Suku Hakka ini juga akan menjadi ikon persatuan kita," tuturnya.
"Ini merupakan suatu simbol kerukunan dan menjadi simbol persatuan di Kalimantan Barat," kata Harrison.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perhakin (Perkumpulan Hakka Indonesia) Kalbar Periode 2022-2026 Mulyadi mengatakan tujuan didirikannya Rumah Adat Hakka Kalbar sebagai wadah bagi warga Tionghoa Hakka dalam mempererat persatuan serta rasa kekeluargaan yang berasaskan Pancasila.
Mulyadi ingin kerja keras dan kebersamaan berkontribusi dalam segala bidang, termasuk budaya dan sosial, yang telah menjadi sejarah di Kalimantan Barat.
Ia pun berpesan Generasi muda Hakka agar terus menjaga warisan budaya yang ada dan memperkuat hubungan dengan komunitas lain, baik di Kalbar maupun di luar provinsi itu.
"Rumah ini bukan hanya sebagai pusat budaya, melainkan sebagai pengetahuan dan warisan leluhur kita," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024