Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memberikan bantuan rehabilitasi puluhan rumah yang mengalami kerusakan akibat terdampak angin kencang yang melanda lima wilayah kapanewon (kecamatan) pada Senin (14/10).
"Kami akan memberikan bantuan rehabilitasi untuk rumah-rumah yang terdampak angin kencang, baik yang rusak ringan, sedang maupun rusak berat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Rabu.
Menurut dia, bantuan akan disalurkan setelah dilakukan verifikasi kerusakan dan data-data lainnya oleh BPBD Sleman untuk memastikan bantuan tepat guna dan tepat sasaran.
"Pendataan kerusakan dilakukan oleh padukuhan dan kalurahan, kemudian data-data tersebut kami lakukan verifikasi di lapangan," katanya.
Ia mengatakan verifikasi yang dilakukan tersebut meliputi pemilik rumah, status rumah saat kejadian serta tingkat kerusakan yang terjadi, apakah rusak berat, sedang atau ringan.
"Kepastian status rumah meliputi, kepemilikan rumah, apakah status rumah dihuni sendiri atau disewakan. Ini penting agar jangan sampai bantuan salah sasaran, seperti bantuan justru diterima oleh penyewa rumah, padahal seharusnya yang berhak adalah pemilik rumah," katanya.
Makwan mengatakan semakin cepat pihak padukuhan dan kalurahan melakukan pendataan terhadap korban angin kencang maka akan semakin cepat pula dilakukan verifikasi.
"Intinya semakin cepat pendataan yang akurat, semakin cepat diverifikasi maka akan semakin cepat pula bantuan rehabilitasi disalurkan," katanya.
Ia mengatakan untuk besaran nilai bantuan yang diberikan mengacu pada perkiraan biaya untuk perbaikan kerusakan rumah yang dialami.
"Jadi besaran bantuan tidak berdasarkan asumsi rumah rusak ringan bantuan sama rata semua sekian juta, rusak sedang sekian dan rusak berat sekian. Tetapi berdasarkan survei dan verifikasi di lapangan untuk menentukan estimasi bantuan yang diberikan," katanya.
Sebelumnya BPBD Sleman mencatat akibat bencana angin kencang pada Senin (14/10) terdapat puluhan rumah di lima wilayah kapanewon (kecamatan) mengalami rusak berat hingga ringan akibat diterjang angin kencang.
Dampak angin kencang di Kapanewon Depok terjadi di tujuh titik terdampak, mengakibatkan dua rumah rusak ringan, enam pohon tumbang, dua tempat usaha terdampak tiga kendaraan roda dua, dan satu kendaraan roda empat, terdampak dengan taksiran kerusakan sejumlah Rp5.250.000.
Kemudian di Kapanewon Kalasan terdapat 26 titik terdampak mengakibatkan dua korban luka berat, satu korban luka ringan, delapan rumah rusak ringan, 24 pohon tumbang, tiga tempat usaha terdampak, tiga fasilitas ibadah terdampak, satu baliho rusak dengan taksiran kerusakan sejumlah Rp627,75 juta.
Angin kencang juga melanda 60 titik terdampak di Kapanewon Ngaglik mengakibatkan 43 rumah rusak ringan, 34 rumah rusak sedang, sembilan rumah rusak berat, sembilan pohon tumbang, satu kendaraan roda dua terdampak dengan taksiran kerusakan sejumlah Rp173 juta.
Sementara di Kapanewon Ngemplak terdapat dua titik terdampak yang mengakibatkan satu rumah rusak ringan, satu rumah rusak berat satu pohon tumbang dengan taksiran kerusakan sejumlah Rp4,25 juta serta di Kapanewon Sleman terdapat dua titik terdampak, dua tempat usaha dan satu pohon tumbang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kami akan memberikan bantuan rehabilitasi untuk rumah-rumah yang terdampak angin kencang, baik yang rusak ringan, sedang maupun rusak berat," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Rabu.
Menurut dia, bantuan akan disalurkan setelah dilakukan verifikasi kerusakan dan data-data lainnya oleh BPBD Sleman untuk memastikan bantuan tepat guna dan tepat sasaran.
"Pendataan kerusakan dilakukan oleh padukuhan dan kalurahan, kemudian data-data tersebut kami lakukan verifikasi di lapangan," katanya.
Ia mengatakan verifikasi yang dilakukan tersebut meliputi pemilik rumah, status rumah saat kejadian serta tingkat kerusakan yang terjadi, apakah rusak berat, sedang atau ringan.
"Kepastian status rumah meliputi, kepemilikan rumah, apakah status rumah dihuni sendiri atau disewakan. Ini penting agar jangan sampai bantuan salah sasaran, seperti bantuan justru diterima oleh penyewa rumah, padahal seharusnya yang berhak adalah pemilik rumah," katanya.
Makwan mengatakan semakin cepat pihak padukuhan dan kalurahan melakukan pendataan terhadap korban angin kencang maka akan semakin cepat pula dilakukan verifikasi.
"Intinya semakin cepat pendataan yang akurat, semakin cepat diverifikasi maka akan semakin cepat pula bantuan rehabilitasi disalurkan," katanya.
Ia mengatakan untuk besaran nilai bantuan yang diberikan mengacu pada perkiraan biaya untuk perbaikan kerusakan rumah yang dialami.
"Jadi besaran bantuan tidak berdasarkan asumsi rumah rusak ringan bantuan sama rata semua sekian juta, rusak sedang sekian dan rusak berat sekian. Tetapi berdasarkan survei dan verifikasi di lapangan untuk menentukan estimasi bantuan yang diberikan," katanya.
Sebelumnya BPBD Sleman mencatat akibat bencana angin kencang pada Senin (14/10) terdapat puluhan rumah di lima wilayah kapanewon (kecamatan) mengalami rusak berat hingga ringan akibat diterjang angin kencang.
Dampak angin kencang di Kapanewon Depok terjadi di tujuh titik terdampak, mengakibatkan dua rumah rusak ringan, enam pohon tumbang, dua tempat usaha terdampak tiga kendaraan roda dua, dan satu kendaraan roda empat, terdampak dengan taksiran kerusakan sejumlah Rp5.250.000.
Kemudian di Kapanewon Kalasan terdapat 26 titik terdampak mengakibatkan dua korban luka berat, satu korban luka ringan, delapan rumah rusak ringan, 24 pohon tumbang, tiga tempat usaha terdampak, tiga fasilitas ibadah terdampak, satu baliho rusak dengan taksiran kerusakan sejumlah Rp627,75 juta.
Angin kencang juga melanda 60 titik terdampak di Kapanewon Ngaglik mengakibatkan 43 rumah rusak ringan, 34 rumah rusak sedang, sembilan rumah rusak berat, sembilan pohon tumbang, satu kendaraan roda dua terdampak dengan taksiran kerusakan sejumlah Rp173 juta.
Sementara di Kapanewon Ngemplak terdapat dua titik terdampak yang mengakibatkan satu rumah rusak ringan, satu rumah rusak berat satu pohon tumbang dengan taksiran kerusakan sejumlah Rp4,25 juta serta di Kapanewon Sleman terdapat dua titik terdampak, dua tempat usaha dan satu pohon tumbang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024