Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat menyiagakan seluruh personel lapangan untuk mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai melanda empat kecamatan di wilayah tersebut.
"Kami sudah melakukan beberapa upaya dan pemadaman di beberapa titik, mulai dari pemblokiran jalur api dan pembasahan supaya tidak masuk ke wilayah rumah," kata Kepala BPBD Kubu Raya Herry Purwoko di Kubu Raya, Senin.
Pemadaman itu dilakukan dengan pompa air dan selang panjang langsung ke titik api yang memanfaatkan parit kecil atau sumber air terdekat dan dilakukan upaya sekat bakar atau memukul api agar tidak melebar luas.
Adapun empat daerah atau kecamatan yang menjadi titik perhatian adalah Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Rasau Jaya, Kecamatan Ambawang dan Kecamatan Sungap Kakap. Sehingga seluruh personel lapangan disiagakan pada wilayah tersebut.
Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat pada Senin (28/10) ada 31 titik panas yang tercatat.
Lima di antaranya di Kabupaten Kubu Raya, 19 titik di Sambas, dua di Sintang, satu di Sekadau dan tiga di Singkawang. Deteksi titik panas itu menggunakan sensor VIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA).
"Untuk di Ambawang ada satu titik, Sungai Raya tujuh titik, Sungai Kakap enam titik dan Rasau Jaya tiga titik yang kita lakukan pemadaman," katanya.
Selain bekerja sebagai kelembagaan, Herry mengungkapkan pihaknya juga menggaet berbagai pemangku kebijakan atau stakeholder lain seperti TNI/Polri, Manggala Agni dan pemadam kebakaran swasta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kubu Raya Yusran Anizam kembali mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan membakar. Hal ini mengingat cuaca panas yang diprediksi berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
"Teman-teman di BPBD, aparat TNI/Polri, damkar swasta sudah berjibaku siang malam memadamkan api, kita harap timbul kesadaran masyarakat untuk saling mengingatkan. Lihat lingkungan sekitar jika ada orang mencoba membakar lahan harus ditegur," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kami sudah melakukan beberapa upaya dan pemadaman di beberapa titik, mulai dari pemblokiran jalur api dan pembasahan supaya tidak masuk ke wilayah rumah," kata Kepala BPBD Kubu Raya Herry Purwoko di Kubu Raya, Senin.
Pemadaman itu dilakukan dengan pompa air dan selang panjang langsung ke titik api yang memanfaatkan parit kecil atau sumber air terdekat dan dilakukan upaya sekat bakar atau memukul api agar tidak melebar luas.
Adapun empat daerah atau kecamatan yang menjadi titik perhatian adalah Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Rasau Jaya, Kecamatan Ambawang dan Kecamatan Sungap Kakap. Sehingga seluruh personel lapangan disiagakan pada wilayah tersebut.
Berdasarkan data Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat pada Senin (28/10) ada 31 titik panas yang tercatat.
Lima di antaranya di Kabupaten Kubu Raya, 19 titik di Sambas, dua di Sintang, satu di Sekadau dan tiga di Singkawang. Deteksi titik panas itu menggunakan sensor VIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA).
"Untuk di Ambawang ada satu titik, Sungai Raya tujuh titik, Sungai Kakap enam titik dan Rasau Jaya tiga titik yang kita lakukan pemadaman," katanya.
Selain bekerja sebagai kelembagaan, Herry mengungkapkan pihaknya juga menggaet berbagai pemangku kebijakan atau stakeholder lain seperti TNI/Polri, Manggala Agni dan pemadam kebakaran swasta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kubu Raya Yusran Anizam kembali mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan membakar. Hal ini mengingat cuaca panas yang diprediksi berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
"Teman-teman di BPBD, aparat TNI/Polri, damkar swasta sudah berjibaku siang malam memadamkan api, kita harap timbul kesadaran masyarakat untuk saling mengingatkan. Lihat lingkungan sekitar jika ada orang mencoba membakar lahan harus ditegur," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024