Pemerintah Kota Pontianak Kalimantan Barat mengimbau pemilik lahan dan warga di daerahnya untuk dapat menjaga lahannya saat musim kemarau agar tidak menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Kami mengimbau kepada warga Kota Pontianak terutama yang memiliki lahan kosong itu harap dijaga lah saat musim kemarau ini. Begitu ada api muncul, langsung padamkan," kata Penjabat Wali kota Pontianak Ani Sofian di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, di saat kondisi sedang cuaca panas sehingga potensi karhutla sangat besar. Menurutnya, telah terjadi kebakaran lahan di daerah Parit Demang, namun berkat antisipasi yang cepat dari berbagai pihak sehingga antisipasi meluasnya dari satu titik kebakaran itu bisa diantisipasi.
"Karhutla yang terjadi di Pontianak sebagian besar dipicu oleh musim kemarau, di mana kondisi lahan dan hutan yang kering mudah terbakar apabila terdapat api yang terbawa angin, " katanya.
Ia juga mengatakan bahwa adanya dugaan warga pemilik lahan membiarkan kebakaran tersebut karena lokasi yang terbakar rencananya memang akan dibuat menjadi komplek perumahan.
"Kebakaran yang kita atasi kemarin itu adalah di lahan yang rencananya untuk dibuat komplek perumahan," katanya.
Ia menyampaikan pula, apabila ada pemilik lahan yang diketahui membiarkan kebakaran tersebut terjadi, maka akan diminta pertangungjawabannya.
"Nanti kalau ada pembiaran berikutnya pasti dipanggil lah, diminta pertanggungjawabannya," kata Ani Sofian.
Apabila lahan tersebut memang direncanakan untuk pembangunan jalan untuk masyarakat, pemerintah Pontianak akan membangun jalan-jalan serta parit-parit dengan harapan mencegah api agar tidak meluas.
"Dengan adanya pembangunan-pembangunan jalan serta parit-parit itu bisa mencegah api itu tidak meluas," kata Ani Sofian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Kami mengimbau kepada warga Kota Pontianak terutama yang memiliki lahan kosong itu harap dijaga lah saat musim kemarau ini. Begitu ada api muncul, langsung padamkan," kata Penjabat Wali kota Pontianak Ani Sofian di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, di saat kondisi sedang cuaca panas sehingga potensi karhutla sangat besar. Menurutnya, telah terjadi kebakaran lahan di daerah Parit Demang, namun berkat antisipasi yang cepat dari berbagai pihak sehingga antisipasi meluasnya dari satu titik kebakaran itu bisa diantisipasi.
"Karhutla yang terjadi di Pontianak sebagian besar dipicu oleh musim kemarau, di mana kondisi lahan dan hutan yang kering mudah terbakar apabila terdapat api yang terbawa angin, " katanya.
Ia juga mengatakan bahwa adanya dugaan warga pemilik lahan membiarkan kebakaran tersebut karena lokasi yang terbakar rencananya memang akan dibuat menjadi komplek perumahan.
"Kebakaran yang kita atasi kemarin itu adalah di lahan yang rencananya untuk dibuat komplek perumahan," katanya.
Ia menyampaikan pula, apabila ada pemilik lahan yang diketahui membiarkan kebakaran tersebut terjadi, maka akan diminta pertangungjawabannya.
"Nanti kalau ada pembiaran berikutnya pasti dipanggil lah, diminta pertanggungjawabannya," kata Ani Sofian.
Apabila lahan tersebut memang direncanakan untuk pembangunan jalan untuk masyarakat, pemerintah Pontianak akan membangun jalan-jalan serta parit-parit dengan harapan mencegah api agar tidak meluas.
"Dengan adanya pembangunan-pembangunan jalan serta parit-parit itu bisa mencegah api itu tidak meluas," kata Ani Sofian.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024