Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Harisson meminta setiap koperasi yang ada di wilayah setempat untuk mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) guna pengembangan koperasi yang lebih baik.
"Saat ini, jumlah koperasi di provinsi ini mencapai sekitar 5.000, dengan sekitar 3.000 koperasi yang masih aktif," kata Harisson di Pontianak, Rabu.
Harisson mengungkapkan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di koperasi agar mampu memperkuat bisnis dan berkembang lebih maju.
"Dengan SDM yang lebih terampil, koperasi dapat mengembangkan usahanya dan bersaing lebih baik," tuturnya.
Harisson juga menyoroti tiga koperasi besar di Kalbar yang mencatat omzet signifikan pada 2023, yaitu KSP CU Lantang Tipo di Sanggau, KSP CU Pancur Kasih di Pontianak, dan KSP CU Keling Kumang di Sekadau, dengan omzet masing-masing sekitar Rp3 triliun.
Namun, ia menekankan bahwa masih ada tantangan besar dalam pengembangan koperasi, terutama pada aspek administrasi dan pelayanan yang masih manual.
"Di era digital, koperasi perlu beradaptasi dengan teknologi untuk bisa bersaing dengan bank dan lembaga keuangan lainnya," katanya.
Harisson berharap dengan kepemimpinan baru Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Kalbar yang dipimpin oleh Hamzah Tawil, koperasi di Kalbar dapat mengalami kemajuan dan adaptasi yang lebih cepat di masa mendatang.
Baca juga: Kelurahan Nyarumkop Kota Singkawang jadi contoh Kampung Moderasi Beragama
Baca juga: Pemprov Kalbar terima dana GCF Rp1 triliun untuk pelestarian hutan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
"Saat ini, jumlah koperasi di provinsi ini mencapai sekitar 5.000, dengan sekitar 3.000 koperasi yang masih aktif," kata Harisson di Pontianak, Rabu.
Harisson mengungkapkan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di koperasi agar mampu memperkuat bisnis dan berkembang lebih maju.
"Dengan SDM yang lebih terampil, koperasi dapat mengembangkan usahanya dan bersaing lebih baik," tuturnya.
Harisson juga menyoroti tiga koperasi besar di Kalbar yang mencatat omzet signifikan pada 2023, yaitu KSP CU Lantang Tipo di Sanggau, KSP CU Pancur Kasih di Pontianak, dan KSP CU Keling Kumang di Sekadau, dengan omzet masing-masing sekitar Rp3 triliun.
Namun, ia menekankan bahwa masih ada tantangan besar dalam pengembangan koperasi, terutama pada aspek administrasi dan pelayanan yang masih manual.
"Di era digital, koperasi perlu beradaptasi dengan teknologi untuk bisa bersaing dengan bank dan lembaga keuangan lainnya," katanya.
Harisson berharap dengan kepemimpinan baru Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Kalbar yang dipimpin oleh Hamzah Tawil, koperasi di Kalbar dapat mengalami kemajuan dan adaptasi yang lebih cepat di masa mendatang.
Baca juga: Kelurahan Nyarumkop Kota Singkawang jadi contoh Kampung Moderasi Beragama
Baca juga: Pemprov Kalbar terima dana GCF Rp1 triliun untuk pelestarian hutan
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024