Pontianak (ANTARA) - Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Mohammad Bari, mengatakan pihaknya terus mewujudkan transformasi koperasi menjadi modern dan berkualitas agar koperasi di Kalbar bisa menjalankan perannya sebagai tiang ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
"Pentingnya peran koperasi sebagai tiang ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Namun, sejak tahun 1980-an, koperasi sering dianggap kuno dan tidak modern oleh masyarakat," kata Bari di Pontianak, Kamis.
Untuk itu, lanjutnya, diperlukan pembaharuan pada koperasi agar tetap bersaing di era teknologi seperti saat ini. Untuk mengubah asumsi masyarakat tentang koperasi yang kuno, pemerintah mendirikan Koperasi Modern dengan memberikan sosialisasi, pelatihan, dan membuat platform digital menggunakan teknologi sistem blockchain serta sistem kendali supply chain.
Bari juga menekankan pentingnya adopsi teknologi di era industri 4.0. Karena menurutnya, di era industri 4.0 yang sangat melekat dengan teknologi.
"Kita sebagai generasi sosial 5.0 dituntut mampu beradaptasi dengan teknologi untuk mengubah sistem konvensional menjadi digital, terutama di sektor jasa untuk memudahkan konsumen dalam bertransaksi," tuturnya.
Menurutnya, kebijakan dan program yang mendukung transformasi koperasi dilakukan melalui program modernisasi koperasi, penguatan pengawasan koperasi, pembiayaan penjaminan koperasi, dan pengembangan sumber daya manusia koperasi.
Gerakan koperasi juga diarahkan untuk mengadopsi teknologi dalam operasional sehingga optimalisasi pelayanan terhadap anggota dapat tercapai tanpa terkendala batas waktu dan wilayah.
"Pemerintah Provinsi Kalbar senantiasa berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung kemajuan gerakan koperasi, karena koperasi sebagai salah satu soko guru perekonomian nasional berperan dalam memajukan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD Tahun 1945," kata Bari.
Menurut data dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, jumlah koperasi di Kalimantan Barat mencapai 5.683 unit, dengan 3.593 unit koperasi aktif dan 2.090 unit koperasi tidak aktif.
"Dari data tersebut, diharapkan koperasi-koperasi di Kalimantan Barat dapat menjadi koperasi modern. Dengan mengembangkan koperasi modern, kita dapat mendorong perekonomian Indonesia bertransisi dari negara berkembang menjadi negara maju dengan menerapkan sistem ekonomi koperasi yang didukung oleh teknologi informasi," tuturnya.
Bari juga mengajak seluruh peserta Inkubator Bisnis Koperasi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas dalam melayani masyarakat.
"Kami berharap eksistensi koperasi semakin kuat dan mampu memberikan dampak luas bagi anggota koperasi dan masyarakat luas, karena koperasi sektor riil juga dapat melayani masyarakat non-anggota," kata Bari.