Sejumlah Polisi Wanita (Polwan) dari Polda NTT yang bertugas di lokasi bencana erupsi Gunung Lewotobi laki-laki kembali memberikan trauma healing kepada anak-anak pengungsi di Posko Konga, Kabupaten Flores Timur.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy kepada wartawan di Kupang, Jumat, mengatakan bahwa pemberian trauma healing bagi anak-anak korban bencana alam sangat penting.
“Trauma healing sangat penting dilakukan bagi anak-anak pengungsi, sehingga mereka tetap memiliki semangat meskipun berada di lokasi pengungsian,” katanya.
Dia mengatakan bahwa anak-anak pengungsi di posko tersebut, selama beberapa hari ini dilingkupi perasaan cemas dan panik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Karena itu, anak-anak itu diajak untuk bergembira dalam kegiatan trauma healing yang dipandu oleh personel Polwan Polres Flotim dan Polda NTT.
Dalam kesempatan itu, anak-anak diajak untuk tertawa bersama dengan permainan yang menghibur, sehingga mereka lupa dengan kejadian yang ada.
Kegiatan ini membawa tawa dan kebahagiaan tidak hanya bagi anak-anak usia TK, SD, hingga SMP, tetapi juga melibatkan para orang tua yang turut larut dalam kegembiraan.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam trauma healing itu, antara lain bermain bersama, bernyanyi, menari, bercerita, berpuisi, hingga kuis dan gim. Perasaan traumatis mereka perlahan mencair.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap warga yang terdampak erupsi.
“Kami hadir sebagai wujud kepedulian Polri terhadap anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan memberikan hiburan melalui sarana bermain, interaksi untuk menguatkan mental mereka, serta memberikan bingkisan, edukasi, dan imbauan,” ujar dia.
Selain mengadakan trauma healing, Polda NTT bersama berbagai relawan juga terus menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para korban erupsi.
Kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka, terutama bagi anak-anak yang paling rentan terhadap dampak psikologis bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy kepada wartawan di Kupang, Jumat, mengatakan bahwa pemberian trauma healing bagi anak-anak korban bencana alam sangat penting.
“Trauma healing sangat penting dilakukan bagi anak-anak pengungsi, sehingga mereka tetap memiliki semangat meskipun berada di lokasi pengungsian,” katanya.
Dia mengatakan bahwa anak-anak pengungsi di posko tersebut, selama beberapa hari ini dilingkupi perasaan cemas dan panik akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Karena itu, anak-anak itu diajak untuk bergembira dalam kegiatan trauma healing yang dipandu oleh personel Polwan Polres Flotim dan Polda NTT.
Dalam kesempatan itu, anak-anak diajak untuk tertawa bersama dengan permainan yang menghibur, sehingga mereka lupa dengan kejadian yang ada.
Kegiatan ini membawa tawa dan kebahagiaan tidak hanya bagi anak-anak usia TK, SD, hingga SMP, tetapi juga melibatkan para orang tua yang turut larut dalam kegembiraan.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam trauma healing itu, antara lain bermain bersama, bernyanyi, menari, bercerita, berpuisi, hingga kuis dan gim. Perasaan traumatis mereka perlahan mencair.
Mantan Kapolres Timor Tengah Selatan (TTS) itu menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap warga yang terdampak erupsi.
“Kami hadir sebagai wujud kepedulian Polri terhadap anak-anak yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dengan memberikan hiburan melalui sarana bermain, interaksi untuk menguatkan mental mereka, serta memberikan bingkisan, edukasi, dan imbauan,” ujar dia.
Selain mengadakan trauma healing, Polda NTT bersama berbagai relawan juga terus menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada para korban erupsi.
Kegiatan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka, terutama bagi anak-anak yang paling rentan terhadap dampak psikologis bencana.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024