Pangdam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Iwan Setiawan bersama Panglima 1 Divisyen Infantri Tentara Darat Malaysia Mejar Jeneral Datuk Mohamed Fauzi bin Kamis menutup Latihan Bersama Kekar Malindo Ke-47 AB/2024 di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin.
Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan pada upacara penutupan di Markas Komando Brigif 19/Khatulistiwa Singkawang, Senin, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk hubungan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia yang diwujudkan dengan Latihan Bersama (Latma) Kekar Malindo.
"Latihan Bersama Kekar Malindo ini adalah yang ke-47 yang dilaksanakan selama 12 hari dan melibatkan sebanyak 75 orang dari TNI AD dan 75 orang dari Tentera Darat Malaysia (TDM) ditambah aparat pendukung sehingga totalnya ada sebanyak 250 personel," katanya.
Kegiatan ini meliputi materi taktik militer dan kegiatan tambahan, seperti olahraga. Kemudian patroli, kerja sama pesawat udara maupun kegiatan tactical combat casualty care yang banyak dibutuhkan di lapangan antara Indonesia dengan Malaysia dalam kegiatan penugasan.
"Misalkan, para prajurit TNI AD dan TDM sama-sama melaksanakan kegiatan patroli di wilayah perbatasan untuk menjaga keamanan perbatasan," ujarnya.
Mengenai hasil latihan, Pangdam mengatakan sangat memuaskan karena selama kegiatan latihan para prajurit terlihat semangat, motivasinya tinggi, dan juga tidak ada prajurit yang mengeluh, menyerah serta semuanya masih dalam kondisi sehat.
"Hasil ini tentunya merupakan pembelajaran bagi kedua negara untuk berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan dan berbagi teori tentang bagaimana taktik militer yang selama ini kita praktikkan di lapangan," katanya.
Kemudian pada setiap kegiatan pihaknya selalu memikirkan bagaimana masyarakat merasa nyaman dengan kehadiran tentara Malaysia, khususnya di Singkawang.
"Alhamdulillah mereka selalu dihormati dan dihargai oleh masyarakat Singkawang. Begitu juga sebaliknya, pada saat TNI AD latihan di Malaysia, kami mendapatkan penyambutan yang sangat luar biasa," ujarnya.
Dengan berakhirnya Latma Kekar Malindo Ke-47 AB/2024 ini, Pangdam berpesan kepada prajurit untuk senantiasa meningkatkan kemampuan masing-masing, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, dan tidak sombong.
"Karena dengan semakin tinggi kemampuan kita maka kita selalu rendah hati," ucapnya.
Kemudian, para prajurit TNI AD dan TDM harus terus menjaga silaturahmi, saling bertukar nomor ponsel untuk terus melakukan komunikasi.
"Kepada prajurit TDM, saya berpesan hati-hati di jalan, semoga selamat saat kembali ke negaranya dan salam hormat dari saya kepada pimpinan yang ada di Malaysia," katanya.
Sementara itu, Panglima 1 Divisyen TDM Mejar Jeneral Datuk Mohamed Fauzi bin Kamis mengatakan pihaknya bersama TNI AD bekerja sama untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan rakyat.
"Ini merupakan pengorbanan dengan senantiasa berlatih untuk menentukan bahwa skill dan kerja sama antara kedua belah negara berada dalam tahap yang terbaik," katanya.
Menurut ia, latihan ini banyak memberikan suatu ruang yang begitu baik bagi kedua belah tentera (tentara) untuk terus meningkatkan profesionalisme, selain untuk mengukuhkan arti hubungan baik dari kedua belah negara.
"Semakin kita baik maka semakin kita terus bekerja sama demi rumpun kita, demi kesejahteraan rakyat kita, demi keselamatan dan kesepadanan serta keamanan kedua belah negara," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024
Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan pada upacara penutupan di Markas Komando Brigif 19/Khatulistiwa Singkawang, Senin, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk hubungan bilateral antara Indonesia dengan Malaysia yang diwujudkan dengan Latihan Bersama (Latma) Kekar Malindo.
"Latihan Bersama Kekar Malindo ini adalah yang ke-47 yang dilaksanakan selama 12 hari dan melibatkan sebanyak 75 orang dari TNI AD dan 75 orang dari Tentera Darat Malaysia (TDM) ditambah aparat pendukung sehingga totalnya ada sebanyak 250 personel," katanya.
Kegiatan ini meliputi materi taktik militer dan kegiatan tambahan, seperti olahraga. Kemudian patroli, kerja sama pesawat udara maupun kegiatan tactical combat casualty care yang banyak dibutuhkan di lapangan antara Indonesia dengan Malaysia dalam kegiatan penugasan.
"Misalkan, para prajurit TNI AD dan TDM sama-sama melaksanakan kegiatan patroli di wilayah perbatasan untuk menjaga keamanan perbatasan," ujarnya.
Mengenai hasil latihan, Pangdam mengatakan sangat memuaskan karena selama kegiatan latihan para prajurit terlihat semangat, motivasinya tinggi, dan juga tidak ada prajurit yang mengeluh, menyerah serta semuanya masih dalam kondisi sehat.
"Hasil ini tentunya merupakan pembelajaran bagi kedua negara untuk berbagi pengalaman, berbagi pengetahuan dan berbagi teori tentang bagaimana taktik militer yang selama ini kita praktikkan di lapangan," katanya.
Kemudian pada setiap kegiatan pihaknya selalu memikirkan bagaimana masyarakat merasa nyaman dengan kehadiran tentara Malaysia, khususnya di Singkawang.
"Alhamdulillah mereka selalu dihormati dan dihargai oleh masyarakat Singkawang. Begitu juga sebaliknya, pada saat TNI AD latihan di Malaysia, kami mendapatkan penyambutan yang sangat luar biasa," ujarnya.
Dengan berakhirnya Latma Kekar Malindo Ke-47 AB/2024 ini, Pangdam berpesan kepada prajurit untuk senantiasa meningkatkan kemampuan masing-masing, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan YME, dan tidak sombong.
"Karena dengan semakin tinggi kemampuan kita maka kita selalu rendah hati," ucapnya.
Kemudian, para prajurit TNI AD dan TDM harus terus menjaga silaturahmi, saling bertukar nomor ponsel untuk terus melakukan komunikasi.
"Kepada prajurit TDM, saya berpesan hati-hati di jalan, semoga selamat saat kembali ke negaranya dan salam hormat dari saya kepada pimpinan yang ada di Malaysia," katanya.
Sementara itu, Panglima 1 Divisyen TDM Mejar Jeneral Datuk Mohamed Fauzi bin Kamis mengatakan pihaknya bersama TNI AD bekerja sama untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan rakyat.
"Ini merupakan pengorbanan dengan senantiasa berlatih untuk menentukan bahwa skill dan kerja sama antara kedua belah negara berada dalam tahap yang terbaik," katanya.
Menurut ia, latihan ini banyak memberikan suatu ruang yang begitu baik bagi kedua belah tentera (tentara) untuk terus meningkatkan profesionalisme, selain untuk mengukuhkan arti hubungan baik dari kedua belah negara.
"Semakin kita baik maka semakin kita terus bekerja sama demi rumpun kita, demi kesejahteraan rakyat kita, demi keselamatan dan kesepadanan serta keamanan kedua belah negara," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2024